Hitung Mundur Kenaikan Suku Bunga The Fed, Nikel Drop 1%!

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
07 July 2022 15:59
INFOGRAFIS, Larangan Ekspor Biji Nikel
Foto: Infografis/Larangan Ekspor Biji Nikel/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan suku bunga yang agresif bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserves/The Fed) pada bulan ini hampir pasti setelah rilis risalah pertemuan pada Juni. Dokumen tersebut pun mampu menarik nikel ke zona merah hari ini.

Pada Kamis (7/7/2022) pukul 15:30 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 21.610/ton, anjlok 1,09% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed baru dirilis kemarin. Hasilnya menunjukkan bahwa The Fed bertekat untuk meredam inflasi dengan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 50 hingga 75 basis poin di pertemuan selanjutnya pada 26-27 Juli.

Risalah tersebut juga menunjukkan bahwa pejabat The Fed akan lebih agresif lagi mengetatkan kebijakannya jika inflasi tidak mereda, bahkan jika akan memperlambat ekonomi.

"Para peserta menyadari bahwa pengetatan kebijakan dapat memperlambat laju pertumbuhan ekonomi untuk sementara waktu, tetapi mereka melihat kembalinya inflasi ke 2 persen sebagai hal yang penting untuk mencapai lapangan kerja maksimum secara berkelanjutan," demikian ringkasan pertemuan tersebut dikutiĀ CNBC International.

Sikap hawkish The Fed dan kebijakan moneternya yang agresif memberi dampak negatif ke pasar logam termasuk nikel. Kenaikan suku bunga bisa menjadi salah satu pemicu perlambatan ekonomi global. Bahkan hingga dikaitkan dengan resesi global.

Hal tersebut akan memberi dampak negatif bagi nikel karena dapat membuat permintaan lesu akibat roda ekonomi yang tidak bertumbuh. Permintaan turun, maka harga mengikuti.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Baik dari China, Harga Nikel Melonjak 2% Lebih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular