Vale Bidik Produksi Tiga Kali Lipat pada 2025

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Selasa, 05/07/2022 19:30 WIB
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) membeberkan bahwa perusahaan berencana untuk mengerek kenaikan target produksi sebesar tiga kali lipat. Adapun kenaikan produksi tersebut diharapkan dapat tercapai dalam waktu tiga tahun mendatang.

"Di tiga tahun ke depan target kami produksi akan tiga kali lipat," kata Direktur Utama Vale Indonesia Febriany Eddy dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, Selasa (5/7/2022).

Dalam catatan CNBC Indonesia, PT Vale Indonesia sendiri telah memproduksi 65.388 metrik ton nikel dalam matte pada tahun 2021. Perolehan ini turun 9,48% dibandingkan dengan produksi pada 2020 yang sebesar 72.237 metrik ton.


Meski begitu, manajemen mengungkapkan bahwa perseroan mencapai produksi tahunan yang lebih tinggi dari apa yang telah ditargetkan sebelumnya.

Sementara, sepanjang kuartal I 2022 PT Vale Indonesia telah memproduksi 13.827 metrik ton nikel dalam matte. Realisasi tersebut menurun 9% secara tahunan dari produksi nikel matte pada kuartal pertama 2021 sebesar 15.198 ton.

Perusahaan sebelumnya juga optimistis kapasitas produksi pada fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel di Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara dapat mencapai 120 ribu ton per tahun. Target ini setidaknya melonjak tiga kali lipat dibandingkan rencana sebelumnya yang hanya di angka 40 ribu ton per tahun.

Menurut Febriany dengan menggandeng mitra baru asal China, yakni Zhejiang Huayou Cobalt Company Limited (Huaoyu), target kapasitas produksi smelter di Pomalaa akan jauh lebih besar. Terutama jika dibandingkan pada rencana awal ketika perusahaan mengembangkan proyek ini bersama Sumitomo Metal Mining Co. Ltd (SMM), perusahaan industri pengolahan logam asal Jepang.

"Ada beberapa hal yang bisa dicatat target kapasitas jauh lebih besar dari yang bersama Sumitomo. Target kita di atas 3 kali lipat dibandingkan dengan rencana sebelumnya. Dengan ini kapasitas smelter menjadi 120 ribu metrik ton nikel per tahun," kata dia saat ditemui di Jakarta, Kamis malam (28/9/2022).


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bank Raya Buyback Saham Hingga Vale Siap Tebar Dividen