Pasar Sedang Berguncang, Apa Kabar Lelang Surat Utang?

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah penawaran yang masuk pada lelang Surat Utang Negara (SUN) hari ini kembali berkurang. Penawaran makin mengecil karena investor asing masih enggan mengikuti lelang.
Pemerintah pada hari ini, Selasa (5/7/2022), melelang tujuh seri SUN yaitu SPN03221005 (New Issuance), SPN12230330 (New Issuance), FR090 (Reopening), FR0091 (Reopening), FR0093 (Reopening), FR0092 (Reopening), dan FR0089 (Reopening).
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, total penawaran yang masuk dalam lelang SUN hari ini mencapai Rp 25,98 triliun. Jumlah tersebut adalah yang terendah dalam empat lelang terakhir.
Dari jumlah penawaran yang masuk, pemerintah hanya menyerap utang sebesar Rp 13,8 triliun. Artinya, pemerintah kembali gagal memenuhi target indikatif yang ditetapkan yakni Rp 15 triliun. Dalam sembilan lelang terakhir, pemerintah hanya sekali mampu memenuhi target indikatif lelang yang ditetapkan yakni pada 24 Mei 2022.
Jumlah penawaran yang masuk dan utang yang diserap pada lelang hari ini juga jauh di bawah rata-rata pada tahun ini yakni masing-masing Rp 53,47 triliun dan Rp 18,83 triliun.
Pada lelang hari ini, penawaran yang datang dari investor asing mencapai Rp 3,57 triliun atau hanya 13,7% dari total penawaran. Jumlah tersebut adalah yang paling kecil dalam empat lelang terakhir. Dari tujuh seri SBN yang ditawarkan pada hari, satu seri tidak dilirik asing sama sekali yakni SPN03221005.
Seri yang paling banyak dilirik asing hanya FR0091 tenor 10 tahun. Seri benchmark tersebut mendapatkan penawaran sebesar Rp 2,3 triliun sementara seri yang lain hanya mendatangkan penawaran di bawah Rp 1 triliun.
Dari penawaran asing yang masuk, pemerintah hanya mengambil Rp 1,69 triliun. Jumlah tersebut adalah yang terendah dalam empat lelang terakhir.
Kendati penawaran yang masuk melandai, yield yang diminta investor pada lelang hari ini tercatat lebih rendah. Yield rata-rata yang dimenangkan untuk seri benchmark lima tahun FR0090 tercatat 6,20%, lebih rendah dibandingkan lelang sebelumnya yakni 6,66%. Yield rata-rata yang dimenangkan untuk seri benchmark 10 tahun FR0091 tercatat 7,32% lebih rendah dibandingkan lelang sebelumnya yakni 7,53%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Malam Ini Ada Peristiwa Besar, Lelang Obligasi RI Jadi Sepi
(mae/mae)