
Harga Logam Berguguran! Timah Ambruk Nyaris 5%

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga timah dunia jatuh 4% lebih pada perdagangan hari ini. Kekhawatiran mengenai kenaikan suku bunga secara agresif yang dapat memicu resesi masih jadi tekanan.
Pada Jumat (1/7/2022) pukul 16:15 WIB harga timah dunia tercatat US$ 25.170/ton, turun 4,84% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Pasar timah dunia sepanjang semester I-2022 lesu, harga turun 31,9% point-to-point (ptp). Harga timah sempat mencapai US$ 48.000/ton sebelum akhirnya longsor. Kekhawatiran resesi lebih mempengaruhi pasar ketimbang ketatnya pasokan karena kendala pasokan dari Myanmar, penghasil bijih timah utama.
Pasar lebih khawatir atas ketidakpastian pemulihan ekonomi China dan pengetatan kebijakan moneter bank sentral dunia.
Penguncian (lockdown) kembali diterapkan di beberapa wilayah Shanghai. Kebijakan ini dikeluarkan seiring ditemukannya empat kasus Covid-19 baru bergejala pada Rabu (8/6/2022).
Perlu diketahui, China memegang prinsip zero Covid. Hal ini memungkinkan lockdown meskipun jumlah kasus terinfeksi terbilang sedikit.
China sendiri adalah konsumen timah terbesar di dunia.Konsumsi timah China mencapai 216.200 ton pada tahun 2020, melansir Statista. Sehingga permintaan dari Negeri Panda tersebut dapat berpengaruh terhadap harga timah dunia.
Selain itu, sentimen kenaikan suku bunga juga direspon negatif oleh pasar timah. Naiknya suku bunga dipandang investor dapat mengerem laju pertumbuhan ekonomi dunia. Hal ini dikhawatirkan akan memangkas permintaan global untuk timah.
Ketua bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserves/The Fed) menyatakan komitmen tidak akan membiarkan ekonomi jatuh ke dalam "era inflasi yang lebih tinggi". Bahkan jika itu berarti menaikkan suku bunga membahayakan pertumbuhan ekonomi.
"Kami masih melihat logam jatuh karena resesi di AS sepenuhnya diperhitungkan," ujar analis Commerzbank Daniel Briesmann.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Breaking News: Harga Timah Lompat 7%!