
Dibayangi Lockdown China, ke Mana Arah Harga Timah?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga timah dunia terpantau stabil pada perdagangan hari ini. Ada tarik menarik sentimen yang membuat timah bergerak datar.
Pad Jumat (5/8/2022) pukul 14.45 WIB harga timah dunia tercatat US$ 24.555 per ton, naik tipis hampir flat di 0,04% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Sepanjang minggu pertama Agustus harga timah dunia melemah 1,96% secara point-to-point (ptp). Pelemahan ini disebabkan oleh prospek ekonomi China yang lebih lemah.
Hal tersebut terkait wabah baru virus Corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) di China sebagai konsumen utama timah. China dalam upaya menekan penularan Covid-19 memegang prinsip zero Covid sehingga kebijakan pengetatan bisa dilakukan kapan saja dan mengurangi aktivitas ekonomi.
Permintaan untuk industri dikhawatirkan menyusut akibat lockdown, termasuk permintaan dari timah.
Di sisi lain, mata uang dolar Amerika Serikat melandai menjadi sentimen positif bagi timah yang dibanderol dengan greenback. Sebab menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Dollar Index (yang mengukur greenback dengan enam mata uang utama) berada di 105,93 siang ini, lebih rendah dari puncak tertinggi dalam 20 tahun di 108,54.
Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat minggu lalu. Departemen Tenaga Kerja AS mencatat bahwa klaim pengangguran awal AS meningkat 6.000 menjadi 260.000 dalam pekan yang berakhir 30 Juli. Jumlah ini mendekati level tertinggi sejak November.
Naiknya angka klaim pengangguran menjadi tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja yang kemudian membebani dolar.
Kepala strategi komoditas di Liberum Tom Price berpendapat bahwa ini hanya pantulan sementara di dalam pasar bearish yang lebih luas. Penggerak utama logam industri masih menunjuk ke harga yang lebih lemah, termasuk perlambatan konsumen logam utama China, tambahnya.
Wajar China sendiri adalah konsumen timah terbesar di dunia. Konsumsi timah China mencapai 216.200 ton pada tahun 2020, melansir Statista. Sehingga permintaan dari Negeri Panda tersebut dapat berpengaruh terhadap harga timah dunia. Permintaan turun, maka harga pun mengikuti.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Breaking News: Harga Timah Lompat 7%!