Inflasi RI Melesat Suku Bunga Acuan Naik? Ini Jawaban Bos BI

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
01 July 2022 11:41
Konferensi Pers: Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur BI (FMCBG) ke-2 (Tangkapan Layar Youtube))
Foto: Konferensi Pers: Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur BI (FMCBG) ke-2 (Tangkapan Layar Youtube))

Jakarta, CNBC Indonesia - Inflasi Indonesia mencapai level tertinggi dalam lima tahun terakhir. Banyak yang memperkirakan, hal ini harus direspons oleh Bank Indonesia (BI) melalui kenaikan suku bunga acuan.

"Inflasi inti rendah dan ruang BI untuk tidak buru-buru menaikkan suku bunga," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam rapat Banggar, Jumat (1/7/2022).

Inflasi pada Juni 2022 tercatat 0,61% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Inflasi tahun kalender adalah 3,19%

Secara tahunan (year-on-year/yoy), inflasi Juni 2022 berada di 4,35%. Lebih tinggi dibandingkan Mei 2022 yang 3,55% sekaligus jadi yang tertinggi sejak Juni 2017.

Sementara itu, inflasi inti mencapai 2,63% dan harga yang diatur pemerintah 5,33% serta yang bergejolak 10,3%.

BI, lanjut Perry tetap fokus dalam menjaga pertumbuhan ekonomi. Dalam hal normalisasi BI telah menempuh kebijakan kenaikan Giro Wajib Minimum (GWM) secara progresif.

"Suku bunga kami pertahankan sampai ada kenaikan-kenaikan inflasi yang fundamental terutama inflasi inti," pungkasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Masih Tahan Suku Bunga Acuan 3,5%, Ini Penjelasan Lengkap BI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular