Batu Bara Primadona, Timah Merana
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas dunia menguat sepanjang semester I-2022. Sektor energi jadi pendorong didukung oleh ketatnya pasokan. Kemudian diikuti oleh harga komoditas pangan dan tumbuhan.
Sementara kekhawatiran resesi menenggelamkan harga komoditas logam industri. Sementara harga logam mulia seperti emas dan perak tertekan sepanjang paruh pertama 2022 karena pengetatan kebijakan moneter bank sentral.
Batu bara jadi primadona dari kenaikan harga komoditas. Harganya melesat hingga 143,1% ptp. Diikuti oleh harga minyak dan gas. Sementara timah paling terpuruk, harganya merosot 31,9% ptp sepanjang semester pertama.
Indeks komoditas S&P Goldman Sachs berada di 786,46, naik 40,14% point-to-point sepanjang semester I-2022.
Kinerja komoditas tahun-ke-tahun sebagai kelas aset telah "mirip dengan mengendarai Tilt-a-Whirl," kata Walter Kunisch J, ahli strategi komoditas senior di Hilltop Securities.
Ini karena gerak komoditas dunia yang sangat fluktuatif. Khususnya harga komoditas logam yang pada kuartal pertama mampu mencatatkan rekor harga tertinggi. Namun, jatuh dalam setelah kuartal kedua.
"Ekonomi politik global, kebijakan politik tingkat negara, kebijakan nol Covid China, bersama dengan masalah rantai pasokan yang masih ada dan variabel penawaran dan permintaan yang dinamis telah membuat pelaku pasar bergerak liar," ujar Kusnich kepada Market Watch, Kamis (30/6/2022).
(ras/ras)