
Batu Bara Primadona, Timah Merana

Harga kedelai, jagung, dan gandum sebagai bahan pangan melonjak tajam sepanjang semester I-2022. Ketiganya masing-masing melonjak 26,1% ptp, 25,4% ptp, dam 12,7% ptp.
Harga biji-bijian melonjak karena Rusia dan Ukraina sebagai penghasil utama masih terus berkonflik membuat produksi turun. Ditambah dengan kekeringan di sebagaian produsen dari Amerika menambah kekurangan pasokan.
Hal ini makin diperparah oleh aksi proteksionisme bahan pangan oleh sejumlah negara penghasil biji-bijian. Terbaru ada India yang mengumumkan larangan ekspor gandum.
![]() Harga Biji-bijian |
Sementara kinerja logam dunia terpuruk sepanjang semester I-2022. Harga logam mulia seperti emas dan perak masing-masing turun 1,2% ptp dan 13% ptp.
Harga tembaga dan timah masing-masing anjlok 15,3% ptt dan 31,9% ptp sepanjang semester 2022. Hanya harga nikel dunia yang menguat 9,4% ptp.
Di antara faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kinerja buruk tembaga dkk, langkah agresif dari kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve dan bank-bank sentral jadi yang utama. Sebab hal ini dianggap memicu pelemahan ekonomi global bahkan resesi.
Selain itu, lockdown di China, konsumen utama logam, juga jadi salah satu faktor penghambat dari laju harga logam. Akibatnya permintaan menjadi turun, harga pun mengikuti.
Chintan Karnani, direktur penelitian di Insignia Consultants memperkirakan permintaan China untuk logam industri kemungkinan akan meningkat sangat tajam pada kuartal ketiga karena pabrik beroperasi pada kapasitas penuh.
Sementara tingkat bunga global yang "meningkat" oleh sebagian besar bank sentral akan mencapai puncaknya pada Oktober, tambahnya.
![]() Harga Logam |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]