Wajib Baca! Rights Issue SMGR-BBTN Hingga Utang KRAS
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali harus berakhir di zona merah kemarin. Genap 4 hari beruntun IHSG terkoreksi.
IHSG ditutup melemah 0,44% ke 6.911,58 pada perdagangan Kamis (30/6/2022). Padahal di sesi I IHSG masih mencatatkan apresiasi 0,37%.
Namun koreksi terjadi di sesi II dan IHSG pun kembali mendekati level psikologis 6.900. Pergerakan IHSG senada dengan mayoritas indeks saham Asia.
Hanya indeks Shanghai Composite saja yang mengalami apresiasi 1,1%. Indeks Nikkei memimpin pelemahan dengan koreksi 1,54%.
Simak kabar pasar dan kabar emiten berikut sebelum memulai perdagangan Jumat (1/7/2022):
1. SMGR Minta Restu DPR Mau Caplok Semen Baturaja
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) meminta restu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi VI dalam melakukan aksi korporasi. Dalam hal ini, Semen Indonesia meminta persetujuan untuk mengambil seluruh kepemilikan saham pemerintah di PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR).
Direktur Utama Semen Indonesia Dony Arsal mengatakan, Semen Indonesia akan melakukan Rights Issue dengan inbreng Semen Baturaja pada Semen Indonesia melalui skema Rights Issue.
Dony menjelaskan, latar belakang pelaksanaan rights issue tersebut dengan mempertimbangkan kondisi saat ini, yaitu terjadi over suplay di industri semen dimana kapasitas atau demand tidak sebanding demam kapasitas perusahaan.
"Melalui aksi korporasi menggabungkan semen Baturaja ke Semen Indonesia merupakan langkah konsolidasi dari sisi industri semen yang dimiliki negara dari tantangan yang ada memberi peluang sinergi dalam 5 tahun Rp 1,6 triliun baik dari sisi konsolidasi, penjualan pemasaran suplay change, produksi, pengadaan lainnya dan memberikan nilai tambah Semen Indonesia dan Semen Baturaja," ujarnya di DPR RI Komisi VI, Kamis (30/6/2022).
Menurutnya, karena kedua perusahaan juga merupakan perusahaan publik, berdasarkan aturan Otorias Jasa Keuangan (OJK), para pemegang saham publik juga berkesempatan untuk berpartisipasi dalam rights isuue penyetoran secara tunai.
"Diperkirakan transaksi akan mendapat pernyataan efektif dari OJK sekitar Oktober dan penandatangan inbreng sekitar Oktober 2022," ucapnya.
Dony menambahkan, rencana penggunaan dana Rights issue tersebut untuk pengembangan inisiatif Semen Indonesia dan silkuler ekonomi karena silkuler ekonomi ini membantu penurunan emisi CO2. Kemudian, untuk penghematan biaya ada subsitusi bahan bakar dan energi baru terbarukan. Terakhir, untuk pengembangan bisnis kedepan
"Kalau sisa dipergunakan modal kerja usaha," pungkasnya.
2. BUMI Jadi Perusahaan Batu Bara Dengan ESG Terbaik
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) meraih peringkat tertinggi sebagai perusahaan batubara yang menerapkan environmental, social, and governance (ESG) pada Juni 2022. BUMI berada di posisi tertinggi dari 56 perusahaan batubara di seluruh dunia.
Peringkat tersebut diberikan oleh penyedia layanan data keuangan global, Refinitiv. Penerapan ESG BUMI meraih skor 84 dalam skala 100.
Presiden Direktur BUMI Adika Nuraga Bakrie mengatakan Refinitiv mengkategorikan skor di atas 75 (Fourth Quartile) sebagai indikasi kinerja ESG yang relatif sangat baik dan tingkat transparansi yang tinggi dalam melaporkan data materi ESG kepada publik.
"Untuk mencapai visinya, BUMI secara terbuka berkomitmen untuk menjalankan bisnis secara berkelanjutan. BUMI juga telah mengembangkan laporan keberlanjutan sejak 2016 hingga sekarang, yang mempublikasikan keberhasilan praktik ESG yang diterapkan oleh BUMI dalam berbagai aspek keberlanjutan, seperti kinerja ekonomi, praktik ketenagakerjaan, kepatuhan, lingkungan, dan kemasyarakatan, serta hak asasi manusia," kata Adika dikutip dari siaran pers, Kamis (30/6/2022).
Diketahui skor ESG dari Refinitiv dirancang untuk secara transparan dan objektif mengukur kinerja, komitmen, dan efektivitas ESG relatif perusahaan dalam 10 tema utama, yakni emisi, inovasi produk lingkungan, hak asasi manusia, pemegang saham, dan sebagainya, berdasarkan data yang dilaporkan kepada publik. Skor ESG Refinitiv mengukur kinerja ESG perusahaan berdasarkan laporan data yang dapat diverifikasi di ranah publik.
Adapun Skor ESG tersebut menghitung lebih dari 630 pengukuran ESG di tingkat perusahaan, di mana sebagian dari 186 yang sebanding dan material per industri memperkuat penilaian dan proses penilaian perusahaan secara keseluruhan. Refinitiv dikelompokkan ke dalam 10 kategori dan membentuk tiga skor pilar serta skor ESG akhir, yang mencerminkan kinerja ESG perusahaan.
Adika menambahkan pihaknya sangat bangga dengan pencapaian peringkatnya di Refinitiv untuk mengukur posisi kinerja ESG BUMI di antara perusahan sejenisnya.
3. FYI! BPJS Kesehatan Keluarkan Rp 138,8 T Buat Covid-19
BPJS Kesehatan melaporkan kontribusi dalam penanganan pasien Covid-19 dapat terlihat dari verifikasi klaim kasus Covid-19. Hingga Mei 2022, pihaknya menerima klaim kasus terverifikasi sebanyak 2,7 juta kasus dengan biaya terverifikasi sebesar Rp 138,8 triliun.
Mengutip laporan keuangan BPJS Kesehatan, pemanfaatan P-Care vaksinasi hingga Mei 2022 dari Fasilitas Kesehatan (Faskes) pengguna sebanyak 17.758 fasilitas kesehatan. Sementara jumlah vaksinasi sebanyak 410 juta suntikan vaksin.
BPJS Kesehatan mencatat, sepanjang tahun 2021, persentase peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) jika dibandingkan jumlah penduduk Indonesia sepanjang 2021 sebesar 86,07% atau sebanyak 235,719 juta jiwa. Jumlah peserta tersebut naik dibandingkan tahun 2020 yang sebesar 222,461 juta jiwa. Sementara masyarakat yang belum menjadi peserta JKN sebesar 13,93%.
Mengutip laporan keuangan BPJS Kesehatan, komposisi peserta program JKN tahun 2021, peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) sebesar 42,42%, peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) sebesar 25,46%, peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Bukan Pekerja Pemerintah Daerah (PBPU BP Pemda) sebesar 17,15%, peserta PBPU sebesar 13,11%, dan peserta BP sebesar 1,86%.
4. Masih Mahal, TOWR Ungkap Tantangan Penggunaan EBT
Direktur PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) Indra Gunawan salah satu kendala transisi energi baru terbarukan (EBT) pada industri menara adalah nilai keekonomiannya. Apalagi industri menara memiliki kebutuhan energi yang besar, sehingga bergantung pada energi fosil.
"Dalam satu set menara, tantangannya kalau kami membutuhkan energi yang besar kapasitasnya, mau tidak mau membutuhkan energi besar. Jika ingin menggunakan solar panel dengan baterai yang besar juga yang sekarang harganya masih cukup mahal," kata Indra dalam CNBC Indonesia Green Economic Forum, Kamis (30/6/2022).
Untuk menerapkan Net Zero Emission penerapan EBT menurutnya dibutuhkan insentif sehingga banyak yang tertarik untuk menggunakan energi hijau.
"Sekarang ini kalau dibandingkan, menggunakan energi terbarukan masih mahal. Itu salah satu tantangan kita," ujarnya.
Selain itu, sebagian besar energi oleh PLN masih menggunakan bahan bakar fosil. Jika sumber energi bisa diubah menjadi EBT maka penggunaan bisa lebih masif.
"Terus di industri menara ini, digital ekonomi akan sangat membutuhkan kehadiran layanan telekomunikasi dan internet," ujarnya.
Industri menara memiliki kontribusi signifikan pada green economy. Dia mengatakan sebelumnya pembangunan menara dilakukan sendiri-sendiri dan menyumbang emisi yang besar.
Industri menara kemudian melakukan redesain dari menara-menara yang ada sehingga bisa mengurangi beban energi dan emisi.
"Hadirnya industri menara menjadi sangat efisien sehingga bisa menggunakan satu menara bersama-sama, itu salah satu kontribusi utama industri menara ini," ujar Indra.
5. SMI Kucurkan Pinjaman ke Waskita Group, Nilainya Rp 2,9 T
Dua anak usaha PT Waskita Karya tbk (WSKT) memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Keduanya adalah, Waskita Toll Road (WTR), Waskita Sriwijaya Tol (WST).
Nilai fasilitas pinjaman tersebut cukup besar. Berdasarkan keterbukaan informasi, Kamis (30/6/2022), plafonnya mencapai Rp 2,9 triliun.
Tenor fasilitas ini selama lima belas tahun terhitung sejak tanggal penandatanganan perjanjian fasilitas tersebut. Suku bunganya sebesar 9,25% per tahun, dengan catatan reference rate berupa Jibor rata-rata 3 bulan yang tercantum dalam website Bank indonesia (BI).
Selain itu, marjin akan ditentukan dua hari sebelum tanggal penandatanganan perjanjian fasilitas. Fasilitas ini juga memiliki grace periode terhitung 60 bulan setelah tanggal penandatanganan perjanjian fasilitas pembiayaan investasi.
WSKT akan menggunakan fasilitas itu untuk mendukung pembangunan ruas tol Kayu Agung-Palembang-Betung.
6. Soal PMN Garuda Rp7,5 T, Sri Mulyani Tunggu Erick Thohir
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan sampai saat ini pihaknya masih mempersiapkan anggaran sebesar Rp 7,5 triliun dalam rangka menyehatkan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).
Sampai saat ini, kata Sri Mulyani masih menunggu laporan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Direktur Utama Garuda Irfan Setiaputra untuk mendengarkan seperti apa proses penyehatannya.
"Sekarang dengan hasil PKPU dan kemudian bagaimana desain penyehatan Garuda. Dengan hasil itu pemerintah nanti bersedia masuk dengan PMN (Penyertaan Modal Negara). Angkanya Rp 7,5 triliun itu yang 2021, itu yang angka kita indikasikan. Tapi kan saya belum lihat skenarionya sesudah PKPU," jelas Sri Mulyani saat ditemui di Gedung DPR, Kamis (30/6/2022).
(vap/vap)