
Dow Futures Lagi Lagi Melemah, Wall Street Waspada?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) bergerak terkoreksi pada perdagangan Rabu (29/6/2022), setelah kemarin mayoritas indeks saham gagal untuk pulih.
Kontrak futures indeks Dow Jones turun 17 poin atau turun kurang dari 0,1%. Hal serupa terjadi pada indeks S&P 500 dan Nasdaq yang terkoreksi masing-masing sebesar 0,2%.
Saham Pinterest melompat lebih dari 3% ketika berita bahwa Direktur Utama Ben Silbermann mengundurkan diri.
Investor masih menunggu komentar dari Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) Jerome Powell di forum bank sentral Eropa (ECB). Selain itu, musim rilis kinerja keuangan dari Bed Bath & Beyond, General Mills, dan McCormick juga akan dirilis hari ini.
Pergerakan hari ini mengekor penurunan tajam mayoritas indeks utama kemarin, di mana indeks Dow Jones anjlok lebih dari 1,5%. Sedangkan, indeks S&P 500 dan Nasdaq ambles yang masing-masing sebesar 2% dan 3%. Indeks acuan tersebut sempat memulai sesi dengan kenaikan yang tajam, tapi rilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang mengecewakan menghentikan kenaikan dan mengirim indeks saham jatuh.
Ketika kuartal II-2022 akan berakhir pada Kamis (30/6), kekhawatiran akan resesi meningkat kembali. Kekhawatiran atas ekonomi yang melambat dan kenaikan suku bunga yang agresif menghabiskan sebagian besar paruh pertama tahun ini karena investor terus mencari titik terendah dari aksi jual pasar yang ganas.
Indeks S&P 500 anjlok 20% di sepanjang tahun ini dan berada di jalurnya sebagai paruh pertama tahun terburuk sejak 1970, ketika indeks kehilangan 21,01%. Sementara itu, secara triwulanan, baik indeks Dow Jones dan indeks S&P 500 berada di jalur untuk kinerja terburuk mereka sejak 2020. Nasdaq menuju periode tiga bulan terburuk sejak 2008.
Semua indeks berakhir di zona negatif kemarin, kecuali saham energi karena melonjak 2,7% dipicu oleh harga minyak yang reli.
Saham Nike ambles 7% setelah memperingatkan biaya transportasi yang lebih tinggi dan penundaan pengiriman kemungkinan akan tetap ada.
Saham Nvidia dan Advanced Micro Devices ditutup anjlok lebih dari 6%, sedangkan saham teknologi besar seperti Netflix, Amazon, dan Meta Platform ditutup jatuh masing-masing 5%.
"Selama aksi jual teratur, The Fed tidak peduli harga saham. Intinya adalah sampai kita melihat sejumlah kepanikan di sini atau sesuatu yang membuat para bankir khawatir, The Fed hanya peduli untuk mengendalikan inflasi," tutur Kepala Investasi Guggenheim Scott Minerd dikutip dari CNBC International.
Kemarin, investor masih mengamati China karena telah melonggarkan kebijakan terkait karantina Covid-19 menjadi tujuh hari. Setelah itu, saham kasino dari Wynn Resort dan Las Vegas Sands bergerak lebih tinggi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gara-gara Netflix Dow Jones Runtuh, Kok Bisa?