
Produksi Mobil Kurang Gairah, Harga Karet Mager

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet dunia cenderung stabil pada perdagangan hari ini karena pelemahan yen Jepang mengimbangi kekhawatiran atas sektor otomotif.
Pada Rabu (29/6/2022) harga karet yang diperdagangkan di pasar berjangka Jepang ditutup di JPY 259,4/kg, naik tipis 0,08% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Mata uang yen Jepang melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini menjadi JPY 136,12/dolar. Hal ini membuat karet yang dibanderol dengan yen menjadi lebih murah dibandingkan pemegang mata uang lain.
Kabar baik dari pelemahan yen diimbangi oleh hasil produksi mobil yang turun nyaris 10%. Produksi Toyota Motor Corp hingga Mei 2022 turun 9,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Selama Mei, produksi mobil Toyota sejumlah 634.940 unit, turun 5,3% dari Mei 2021. Pencapaian ini juga lebih rendah dari target bulanan sebesar 700.000 unit. Ini adalah bulan ketiga beruntun Toyota gagal mencapai target bulanannya.
Turunnya produksi mobil Toyota menjadi sentimen negatif bagi karet dunia yang permintaannya didominasi oleh sektor otomotif. Karet adalah bahan baku dalam produksi mobil. Para pelaku pasar juga mencermati 'buka-tutup' mobilitas China yang bisa mempengaruhi permintaan karet.
"Pedagang di SHFE memantau dengan cermat setiap pengumuman yang dibuat tentang pembukaan kembali China dan pasar masih sangat didasarkan pada spekulasi," kata seorang pedagang yang berbasis di Singapura.
"Perkiraan peningkatan permintaan China hanya dapat diterjemahkan menjadi permintaan aktual dalam waktu sekitar enam bulan," tambahnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Neraca Dagang Jepang Jeblok, Harga Karet Anjlok