Mengenal Lebih Dekat Stable Coin yang Kini Tak Lagi Stabil

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
Jumat, 24/06/2022 16:00 WIB
Foto: Logo Tether (REUTERS/Dado Ruvic)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pekan lalu menjadi pekan yang kelam bagi pasar kripto. Hampir seluruh aset kripto mengalami koreksi parah hingga menyentuh zona terendahnya dalam beberapa tahun terakhir.

Tak hanya Bitcoin, Ethereum, dan  beberapa kripto berjenis stablecoin pun sempat tidak bisa mempertahankan pasaknya di US$ 1. Sejatinya, stablecoin bergerak lebih stabil dibandingkan dengan kripto normal.

Contohnya di stablecoin terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasarnya yakni Tether, di mana harganya sempat menyentuh US$ 0,9978 per keping pada 13 Juni lalu. Pada hari ini, koin digital (token) dengan kode USDT tersebut diperdagangkan di US$ 0,9992 per keping, berdasarkan data dari CoinMarketCap.


Bahkan, kapitalisasi pasar USDT cenderung masih menurun setidaknya dalam sebulan terakhir. Pada hari ini, kapitalisasi pasar USDT mencapai US$ 66,93 miliar, jauh terkoreksi pada awal bulan ini di US$ 72,49 miliar.

Sumber: CoinMarketCap
Tether (USDT)

Sedangkan stablecoin lainnya yakni Binance USD (BUSD), juga sempat menyentuh harga US$ 0,9986 per keping pada Rabu lalu. Kapitalisasi pasar BUSD pun juga menurun menjadi US$ 17,39 miliar, dari sebelumnya pada awal bulan ini sebesar US$ 18,18 miliar.

Sumber: CoinMarketCap
Binance USD (BUSD)

Namun di stablecoin USD Coin (USDC), harganya cenderung lebih stabil dari USDT dan BUSD, di mana pada hari ini masih mampu bertahan di pasaknya di US$ 1. Bahkan, kapitalisasi pasar USDC cenderung naik dalam sebulan terakhir, di mana pada hari ini mencapai US$ 55,67 miliar, dari sebelumnya pada awal bulan ini sebesar US$ 53,94 miliar.

Sumber: CoinMarketCap
USD Coin (USDC)

Masih stabilnya harga dan cenderung naiknya kapitalisasi pasar USDC disebabkan karena token stablecoin besutan Circle tersebut memiliki aset cadangan tak hanya dolar Amerika Serikat (AS), tetapi juga ada obligasi pemerintah AS atau US Treasury berjangka pendek.

Dengan Treasury AS berjangka pendek sebagai salah satu aset cadangannya, maka stablecoin USDC cenderung lebih aman dibandingkan dengan stablecoin lainnya, termasuk USDT.

USDC adalah stablecoin yang dipatok ke dolar AS dengan rasio 1:1, seperti stablecoin pada umumnya. Setiap unit USDC yang beredar didukung oleh US$ 1 yang disimpan sebagai cadangan, dalam bentuk campuran uang tunai dan Treasury AS jangka pendek.

Konsorsium Centre, yang berada di balik aset ini, mengatakan USDC diterbitkan oleh lembaga keuangan yang diatur.


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ngeri-ngeri Sedap, Bankir Ungkap Efek Ketidakpastian Trump

Pages