
Dow Futures Kompak Naik Tipis, Wall Street Siap Rebound?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Kamis (23/6/2022), di mana bursa saham berusaha pulih dari penurunannya.
Kontrak futures indeks Dow Jones menguat 42 poin atau naik tipis 0,1%. Hal serupa terjadi pada indeks S&P 500 dan Nasdaq menguat masing-masing sebesar 0,4% dan 0,7%.
Dengan begitu, mayoritas indeks utama berhasil menguat pekan ini, di mana indeks S&P 500 dan Nasdaq naik yang masing-masing lebih dari 2%, sedangkan indeks Dow Jones telah terapresiasi hampir 2%.
Terkoreksinya bursa saham AS kemarin dipicu oleh meningkatnya potensi terjadinya resesi.
Setelah itu, Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) Jerome Powell memberikan pernyataan di kongres bahwa The Fed berkomitmen untuk meredam inflasi. Dia juga menambahkan bahwa kemungkinan resesi tetap ada.
"Peluang terjadinya resesi lebih tinggi. Hal tersebut menunjukkan seberapa ketat kebijakan yang akan The Fed lakukan, karena tidak melakukannya pada periode sebelumnya ketika mereka bisa menghindari masalah yang ditimbulkan," kata Ketua Perencana Solus Alternative Asset Management Dan Greenhaus dikutip dari CNBC International.
Dia juga menambahkan bahwa kebijakan tersebut lebih menyakitkan terhadap ekonomi daripada dilakukan pada enam bulan lalu.
Sisi lainnya, saham-saham energi yang telah terdorong oleh performa komoditas di tahun ini, kini terpukul oleh harga minyak mentah dunia yang ambles karena kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan ekonomi akan berdampak pada permintaan bahan bakar. Sektor tersebut menjadi kinerja terburuk dari indeks S&P 500.
Hari ini, investor masih akan menunggu rilis data pengangguran, serta Powell juga dijadwalkan akan memberikan pernyataannya.
Selain itu, Darden Restaurant akan merilis kinerja keuangannya sebelum perdagangan dibuka hari ini. Disusul oleh Rite Aid yang dijadwalkan akan melaporkan neraca keuangannya pada pagi hari ini waktu setempat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gara-gara Netflix Dow Jones Runtuh, Kok Bisa?