The Fed Kerek Bunga Acuan, Awas Sikut-Sikutan Rebutan Dana!

Maesaroh, CNBC Indonesia
16 June 2022 14:15
Ilustrasi Jerome Powell (CNBC Indonesia/ Edward Ricardo)
Foto: ilustrasi Jerome Powell (Edward Ricardo/ CNBC Indonesia)

Berbeda dengan sukuk, peminat pada lelang SUN terakhir yakni pada 7 Juni lalu meningkat. Namun, penawaran semakin didominasi investor domestik sementara investor asing mengecil.

Investor asing dikhawatirkan akan makin mengecil karena yield surat utang pemerintah AS terus melonjak sehingga lebih menarik  bagi investor asing.
Pada pagi hari ini, yield surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun ada di angka 3,3% yang menyamai rekor tertinggi pada April 2011.

Merujuk pada data Kementerian Keuangan, total penawaran yang masuk dalam lelang SUN terakhir mencapai Rp 43,54 triliun. Penawaran yang datang dari investor asing mencapai Rp 5,29 triliun atau hanya 12,16% dari total penawaran. Jumlah tersebut lebih kecil dibandingkan pada lelang sebelumnya yakni Rp 5,58 triliun.

Data DJPPR juga menunjukan  penawaran asing yang masuk pada lelang SUN tahun ini selalu di bawah Rp 10 triliun. Pengecualian terjadi pada 12 Januari 2022 di mana jumlah penawaran dari investor asing mencapai Rp 12,37 triliun.
Sepanjang periode Maret hingga awal Mei, penawaran yang masuk dari investor asing bahkan selalu di bawah Rp 5 triliun.


Kepala ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengingatkan kebutuhan pembiayaan pihak swasta akan meningkat. Perbankan dalam negeri kemungkinan akan mengurangi pembelian SBN dan mengalihkan dananya untuk membiayai proyek swasta. Kondisi tersebut bisa berdampak besar terhadap penawaran asing yang masuk pada lelang SBN.

"Ekonomi mulai membaik dan kebutuhan funding besar sehingga pertumbuhan kredit kencang. Ini menjadi dilema bagi bank, apakah mereka masih akan membeli SBN atau memilih membiayai kebutuhan swasta," tutur David, kepada CNBC Indonesia.

 

Bank Indonesia mencatat pertumbuhan kredit sudah menembus 9,1% (year on year) pada April tahun ini, meningkat dibandingkan Maret yang tercatat 6,65%.

David berharap asing akan segera banyak masuk ke pasar SBN untuk menutup berkurangnya pembelian  SBN oleh bank domestik. Jika asing tidak juga masuk maka dikahwatirkan terjadi crowding out. Baik pihak swasta atau pemerintah akan berebut dana di pasar keuangan untuk membiayai proyek mereka.

"Kita berharap asing masuk untuk menutup hole yang ditinggalkan bank," imbuhnya.


TIM RISET CNBC INDONESIA

(mae/hps)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular