Bursa Eropa Kompak Bangkit! Tanda Pasar Kian Optimis?
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa kompak bangkit pada perdagangan Selasa (14/6/2022), setelah kemarin terkoreksi karena meningkatnya kekhawatiran bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) (Federal Reserve/The Fed) akan bertindak lebih agresif lagi untuk mengetatkan kebijakan moneter.
Indeks Stoxx 600 di awal sesi melesat 1% ke posisi 416, di mana saham emiten perbankan lompat 2% dan menjadi pemimpin kenaikan. Mayoritas indeks saham di perdagangkan lebih tinggi.
Indeks DAX Jerman terapresiasi 117,16 poin atau naik 0,87% ke 13.544,19 dan indeks CAC Prancis tumbuh 0,21% ke posisi 6.035,2. Hal yang serupa terjadi dengan indeks FTSE Inggris yang naik 0,85% ke 7.266,71.
Pasar global terguncang kemarin, di mana investor bereaksi terhadap potensi keagresifan bank sentral Eropa (ECB) dan AS setelah rilis data inflasi.
Indeks Harga Konsumen (IHK) per Mei telah dirilis pekan lalu dan menunjukkan angka yang kian panas di 8,6% secara tahunan (year-on-year/yoy), sehingga meningkatkan kecemasan pasar bahwa The Fed dan bank sentral lainnya dapat menaikkan suku bunga acuan lebih cepat lagi. Tindakan tersebut berpotensi membawa ekonomi global memasuki zona resesi.
Seperti yang diwartakan oleh CNBC International bahwa saat ini The Fed sedang menimbang kenaikan sebesar 75 basis poin.
Mayoritas indeks di Wall Street mengalami penurunan mingguan terbesar sejak Januari pada Jumat (10/6) dan melanjutkan kerugiannya hingga kemarin. Indeks S&P 500 berakhir di wilayah bear market (zona penurunan).
Tidak hanya itu, bursa saham di Asia Pasifik jatuh lagi di perdagangan hari ini, walaupun kontrak berjangka (futures) indeks bursa AS naik.
Pertemuan Fed
The Fed menggelar pertemuan selama dua hari yang dimulai hari ini hingga Rabu (15/6) untuk membahas langkah kebijakan moneter selanjutnya. Dengan latar belakang ini, The Fed menjadi pusat perhatian pasar.
Komite Federal Pasar Terbuka (FOMC) diprediksikan akan mengumumkan setidaknya kenaikan 50 basis poin pada Rabu (15/6), meskipun telah menaikkan suku bunga acuannya dua kali tahun ini. Pasar bertaruh kenaikan sebanyak 75 basis poin setelah rilis IHK per Mei yang kian 'panas'.
Bank of England (BOE) juga akan mengumumkan kebijakan moneter terbarunya pada Kamis (16/6) waktu setempat. Bank of Japan (BOJ), Bank sentral Swiss dan bank sentral Brazil (BCB) juga dijadwalkan akan menggelar pertemuan pekan ini.
Selain itu, investor juga akan disibukkan dengan rilis data inflasi Jerman per Mei, angka pengangguran Inggris per April, data produksi industri di wilayah Eropa per April, dan disusul oleh data dari lembaga ZEW Jerman yang akan merilis indeks sentimen ekonomi per Juni.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf)