Harga Naik Nyaris 5% Sepekan, Karet Bikin Cuan!

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
03 June 2022 16:03
A worker collects latex from a rubber tree in Sanya, in Hainan province in this November 6, 2007 file photo. Scientists are worried that the expansion of rubber plantations to feed China's voracious tyre industry, the world's largest, will destroy the ecosystem of Xishuangbanna, tucked between China's borders with Laos and Myanmar. REUTERS/Andy Gao/Files
Foto: REUTERS/Andy Gao

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet dunia berhasil mencetak 'hattrick' mingguan didukung oleh pembukaan kembali Shanghai. Ditambah dengan pabrik ban di Shanghai yang mulai beroperasi.

Pada Jumat (3/6/2022) harga karet dunia ditutup di JPY 259,8/kg, melonjak 1,29% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Harga karet dunia mengalami kinerja mingguan terbaik sejak 16 minggu lalu, tepatnya pekan pertama bulan Februari. Kinerja karet mingguan tercatat menguat 4,84% secara point-to-point (ptp).

Pembukaan kembali kota Shanghai yang merupakan pusat ekonomi China, konsumen utama karet dunia memberi dorongan kepada harga karet Jepang. Dicabutnya lockdown memberi harapan akan meningkatnya permintaan dari industri otomotif.

"Harga karet membukukan kenaikan mingguan karena pembukaan kembali Shanghai dan penurunan total kasus Covid-19 di China," kata seorang pedagang yang berbasis di Singapura.

"Pabrik ban di Shanghai juga berjalan dengan kapasitas yang lebih tinggi," tambahnya.

Pemerintah setempat mulai memberlakukan pelonggaran secara bertahap hingga 1 Juni kemarin dibuka. Beberapa toko diizinkan buka minggu ini dan transportasi umum diperkirakan akan diperbolehkan digunakan selama akhir pekan.

Adapun, kebijakan lockdown akibat gelombang baru pandemi Covid-19 di Shanghai dalam 2 bulan terakhir telah memukul ekonomi kota tersebut. Akibatnya, rantai pasok dunia pun ikut terganggu.

China memiliki pengaruh besar terhadap pergerakan harga karet dunia. Itu karena negeri panda tersebut merupakan konsumen karet terbesar di dunia dengan menyerap 4,7 juta metrik ton, mengacu data Statista.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Neraca Dagang Jepang Jeblok, Harga Karet Anjlok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular