
Harga Minyak Dunia Anjlok, Dow Futures Kompak Pulih!

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures ) indeks bursa Amerika Serikat (AS) kompak bergerak menguat di perdagangan hari ini, Kamis (2/6/2022), di mana bursa saham berupaya untuk pulih dari penurunannya selama dua hari.
Kontrak futures indeks Dow Jones naik tipis 74 poin atau 0,2%. Hal serupa terjadi pada indeks S&P 500 dan Nasdaq menguat yang masing-masing sebesar 0,3% dan 0,5%.
Saham-saham terdorong oleh harga minyak dunia yang jatuh, di mana harga minyak jenis WTI dan Brent anjlok yang masing-masing sebesar 2%. Harga tergelincir ketika Arab Saudi menyatakan dapat meningkatkan produksi minyak setelah Uni Eropa melarang 90% minyak Rusia. Harga minyak yang lebih rendah akan menjadi bantuan yang sangat dibutuhkan untuk ekonomi AS yang tertatih-tatih pada resesi.
Saham emiten perjalanan yang paling diuntungkan dari penurunan harga bahan bakar dan memimpin kenaikan dalam pra-pembukaan perdagangan. Saham American Airlines, Carnival Corp, dan MGM Resorts naik yang masing-masing sekitar 1% di awal perdagangan.
Pergerakan tersebut terjadi setelah penurunan pada awal bulan Juni (1/6), di mana indeks Dow Jones terkoreksi 176,89 poin atau 0,5% dan indeks S&P 500 jatuh 0,8%. Sedangkan Nasdaq melemah 0,7%. Indeks S&P 500 menurun 1,4% secara mingguan dan berada pada jalur penurunannya selama delapan pekan beruntun.
Sentimen tertekan setelah Direktur Utama JPMorgan Jamie Dimon memperingatkan adanya badai pada ekonomi karena bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dan perang antara Rusia-Ukraina memanas. Dia juga mengatakan bahwa perusahaannya akan sangat konservatif dengan neraca keuangannya.
Saham Chewy (perusahaan ritel untuk hewan) melonjak hampir 15% setelah melaporkan kinerja keuangan yang baik. Saham PVH juga melesat sekitar 4% dibantu oleh laporan neraca keuangannya.
Sementara itu, saham Hewlett Packard Enterprise jatuh 6% setelah melaporkan penurunan pada pendapatan dan laba bersih.
"Pasar tetap bergejolak dengan suasana negatif di awal bulan Juni. Inflasi tetap menjadi fokus utama karena harga minyak lebih tinggi dan kekhawatiran konsumen pada laporan ekonomi The Fed," tutur Senior Perencana Investasi Bank Wealth Management Rob Haworth yang dikutip dari CNBC International.
Memang, laporan The Fed menunjukkan AS hanya melihat pertumbuhan ekonomi sedikit atau sedang selama dua bulan terakhir atau lebih.
"Pandangan kami berhati-hati saat kami menutup kuartal kedua. Ketidakpastian bank sentral global, laju kebijakan moneter yang lebih ketat, pasar energi dan pertanian global yang masih ketat dan masih dapat mendorong harga lebih tinggi, hambatan pertumbuhan pendapatan perusahaan adalah resiko bagi investor untuk bergerak maju," tambahnya.
Pekan ini, akan dihiasi dengan musim rilis kinerja keuangan dari emiten ritel Lululemon Athletica dan RH yang akan merilis kinerja keuangan hari ini. Disusul oleh emiten teknologi besar seperti CrowdStrike dan Okta.
Investor juga akan mengamati data pengangguran terhadap bagaimana perusahaan mengendalikan inflasi. Data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) versi Automatic Data Processing Inc. (ADP)akan dirilis pukul 8.15 pagi ini waktu setempat, tepat sebelum Departemen Tenaga Kerja merilis data klaim pengangguran secara mingguan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gara-gara Netflix Dow Jones Runtuh, Kok Bisa?