Kemarin Kebakaran Gegara Inflasi, Kini Bursa Eropa Hijau Lagi

mae, CNBC Indonesia
Rabu, 01/06/2022 15:38 WIB
Foto: Frankfurt Stock Exchange (DAX) (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (1/6/2022), setelah ditutup di zona merah pada perdagangan hari sebelumnya.

Indeks Stoxx 600 di awal menguat 0,05% ke level 443,56 didukung positifnya pergerakan saham-saham otomotif. Saham emiten otomotif naik 1% sementara emiten telekomunikasi melemah 0,4%.

Performa luar biasa ditunjukkan saham Dr. Martens. Saham produsen alas kaki tersebut melonjak lebih dari 20% setelah penjualan mereka melesat 22% ke 908,3 juta poundsterling untuk periode April 2021-Maret 2022.


Indeks DAX Jerman juga menguat 0,39% atau 56,38 poin ke 14.447,26 dan indeks CAC Prancis naik 0,17% ke level 6.481,04. Sementara itu, indeks FTSE Inggris juga menguat 0,01% ke level 7.608,52.

Kembali hijaunya bursa Eropa ini berbanding terbalik dengan penutupan Selasa (31/5/2022). Kemarin, indeks Stoxx 600 ditutup melemah 0,8% setelah data inflasi Eropa kembali memburuk.

Inflasi zona Eropa menembus 8,1% di bulan Mei. Level tersebut jauh di atas inflasi April yakni 7,4% dan di atas ekspektasi pasar (7,8%). Kenaikan inflasi ini membuat pelaku pasar berekspektasi bahwa bank sentral Eropa (ECB) akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.

Inflasi masih menjadi perhatian utama trader di bursa Eropa. Inflasi di Benua Biru melonjak tajam karena kenaikan harga komoditas pangan dan energi akibat perang Rusia-Ukraina.

Inflasi di sejumlah negara Eropa melampaui ekspektasi pasar sehingga pelaku pasar menjadi khawatir. Inflasi Jerman secara tahunan menyentuh 8,7% di Mei, jauh melampaui inflasi April yang tercatat 7,8%.

Inflasi Prancis juga melonjak ke level 5,8% di bulan Mei, lebih tinggi dibandingkan 5,4% di bulan April. Inflasi di Spanyol menembus 8,5% di Mei, di atas ekspektasi pasar (8,1%).

Sementara itu, bursa saham di Asia Pasifik masih bergerak beragam hari ini, setelah data aktifitas manufaktur berkontraksi lagi di Mei.

Purchasing Managers' Index(PMI) China di bulan Mei tercatat 49,6. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 47,4. Namun, PMI China masih berkutat di bawah 50 atau terkontraksi sejak Maret 2022.

PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas. Kalau di bawah 50, maka berarti dunia usaha masih dalam fase kontraksi, belum ada ekspansi.

Bursa Shanghai tergelincir 0,13% ke 3,182.16 sementara Shenzhen naik 0,2% ke 11.551,27. Bursa Hong Kong Hang Seng melemah 0,55%.

Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS), juga menunjukkan sikap kehati-hatian pada pra-pembukaan perdagangan setelah performa buruk Wall Street dan meningkatnya ekspektasi akan kenaikan suku bunga acuan The Fed.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(mae/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat