Bursa Eropa Terjun Bebas, Kena Imbas 'Panasnya' Inflasi AS

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
12 May 2022 15:10
The German share prize index DAX board is photographed early afternoon on the day of the Brexit deal vote of the British parliament in Frankfurt, Germany, January 15, 2019. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Foto: Frankfurt Stock Exchange (DAX) (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa di sesi awal perdagangan kompak melemah tajam pada hari ini, Kamis (12/5/2022), di mana investor masih mencerna data inflasi AS terbaru dan mengindikasikan bank sentral Amerika Serikat (AS) (Federal Reserve/The Fed) akan tetap berada di jalur untuk menaikkan suku bunga acuan.

Indeks Stoxx 600 di awal sesi melemah tajam 2,2% ke level 418,68 di mana saham emiten sumber daya alam merosot 4,1% dan menjadi pemimpin penurunan. Mayoritas saham berada di zona negatif.

Hal yang serupa terjadi pada indeks DAX Jerman terkoreksi tajam 294,27 poin atau 2,13% ke 13.534,37 dan indeks CAC Prancis merosot 2,17% ke level 6.133,98. Indeks FTSE Inggris juga anjlok 1,79% ke level 7.216,49.

Investor global masih mencerna rilis inflasi AS bulan April yang menunjukkan Indeks Harga Konsumen (IHK) di bulan April yang melonjak di 8,3% jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya. Angka inflasi tersebut lebih tinggi dari ekspektasi pasar dan masih mendekati rekor tertingginya sejak 40 tahun di 8,5%.

Analis bereaksi beragam tentang apakah data inflasi telah mencapai puncaknya.

Namun, angka inflasi AS di bulan April, meskipun berada di bawah inflasi bulan Maret, tapi tetap melebihi ekspektasi analis Dow Jones yang memprediksi di 8,1%.

Bursa saham di AS anjlok setelah rilis data inflasi dan bursa saham di Asia bergerak melemah di perdagangan pagi hari ini waktu Indonesia, mengekor terkoreksinya bursa saham di Wall Street.

Kontrak berjangka (futures) indeks bursa AS bergerak sedikit lebih rendah pagi hari ini waktu setempat, di mana investor masih menunggu rilis data klaim pengangguran di AS dan Indeks Harga Produsen (IHP), yang mengukur harga grosir.

Musim rilis kinerja keuangan di Eropa akan dihiasi oleh Veolia, Bouygues, Aegon, Allianz, Commerzbank, RWE, Siemens, dan Zurich Insurance.

Ekonomi Inggris menyusut 0,1% pada bulan Maret, tapi meningkat sebesar 0,8% pada kuartal I-2022. Secara keseluruhan, data tersebut telah melampaui perkiraan konsensus dan menandakan bahwa situasi yang terburuk belum terjadi karena meningkatnya biaya hidup.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kemarin Kebakaran Gegara Inflasi, Kini Bursa Eropa Hijau Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular