Internasional

Rusia Ngamuk ke Eropa, Sanksi Bisa Jadi "Senjata Makan Tuan"

sef, CNBC Indonesia
01 June 2022 09:01
Russian President Vladimir Putin watches a military parade on Victory Day, which marks the 77th anniversary of the victory over Nazi Germany in World War Two, in Red Square in central Moscow, Russia May 9, 2022. Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. THIS PICTURE WAS PROCESSED BY REUTERS TO ENHANCE QUALITY. AN UNPROCESSED VERSION HAS BEEN PROVIDED SEPARATELY.
Foto: via REUTERS/SPUTNIK

Jakarta, CNBC Indonesia - Larangan impor minyak yang diberlakukan Uni Eropa (UE) ke Rusia, membuat Kremlin meradang. Negeri Presiden Vladimir Putin menegaskan embargo akan berbalik dan menjadi "senjata makan tuan" bagi Eropa.

Ini ditegaskan Wakil Ketua Dewan Federasi Rusia (Senat), Konstantin Kosachov. Menurutnya larangan impor minyak itu hanya akan mempengaruhi ekonomi dan kesejahteraan penduduk UE sendiri.

"Para pemimpin UE berhasil memberikan pukulan lain terhadap daya saing ekonomi mereka dan kesejahteraan penduduk dengan memberlakukan embargo minyak terhadap Rusia," katanya dimuat media lokal TASS, Rabu (1/6/2022).

Meski UE menegaskan ini hanya akan berdampak ke pengiriman laut, ia beranggapan pengiriman pipa juga bala terdampak. Perlu diketahui, sebanyak dua pertiga dari minyak Rusia yang dikirim ke negara-negara blok diangkut dengan kapal tanker, sementara sisanya dengan pipa, di mana bagian utara diangkut melalui Pipa Druzhba (Persahabatan) ke Polandia-Jerman dan 10 hingga 11% sisanya ke selatan melalui Hongaria-Slovakia-Republik Ceko.

"Memang embargo dikecualikan disetujui Brussels untuk negara-negara terakhir (Hongaria, Slovakia, Ceko), tapi mereka juga akan dipaksa untuk menolak pasokan gas Rusia sesegera mungkin," tambahnya.

"Bagaimanapun, alasan (berbeda) tidak diterima di UE saat ini."

Sementara itu, perwakilan permanen Rusia untuk organisasi internasional di Wina, Mikhael Ulyanov, mengaku negerinya tak akan ambil posing dengan sanksi baru Europa. Rusia, kata dia, akan mencari pembeli lain.

"Seperti yang dia katakan kemarin, #Rusia akan menemukan importir lain," kata Ulyanov dikutip dari CNBC International.

Sekitar 36% impor minyak UE berasal dari Rusia. Rusia adalah produsen minyak terbesar ketiga di dunia, di belakang Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi.

Sebelumnya keputusan embargo doberlakukan Senin. Ini diyakini akan jadi tekanan maksimum ke Rusia intuĂ­ mengehentikan perang ke Ukraina.

Sanksi baru itu juga terkait pemutusan hubungan bank terbesar Rusia Sberbank dari sistem SWIFT global. Ini juga berisi larangan tiga lembaga penyiaran negara Rusia dan tambahan orang-orang Moskow ke dalam daftar hitam kejahatan perang.

Kepala Eksekutif UE, Ursula von der Leyen. menyakini langkah itu akan secara efektif memotong sekitar 90% impor minyak dari Rusia ke UE pada akhir tahun. Jerman dan Polandia, tegasnya, juga telah berkomitmen untuk menghentikan pengiriman melalui pipa ke wilayah mereka.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ukraina Tuduh Negara Eropa Dapat Cuan dari Darah Orang Lain

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular