
Krisis Energi di Depan Mata, Eropa Terancam 'Kedinginan'

Jakarta, CNBC Indonesia - Eropa terancam kekurangan stok bahan bakar pada musim panas ini seiring dengan pasar minyak dunia yang makin ketat.
"Ketika musim liburan utama dimulai di Eropa dan AS, permintaan bahan bakar akan meningkat. Kemudian kita bisa melihat kekurangan: misalnya dengan solar, bensin, atau minyak tanah, khususnya di Eropa," tutur kepala Badan Energi Internasional (IEA) Fatih Birol kepada Der Spiegel, dikutip Reuters, Selasa (31/5/2022).
Birol juga memperingatkan bahwa krisis energi saat ini jauh lebih besar daripada guncangan minyak tahun 1970-an. Selain itu, kekurangan bahan bakar kali ini berpotensi berlangsung lebih lama.
"Saat itu hanya tentang minyak. Sekarang kita mengalami krisis minyak, krisis gas, dan krisis listrik secara bersamaan."
Adapun kekhawatiran tersebut datang di tengah langkah drastis Uni Eropa yang menjatuhkan sanksi kepada Rusia berupa embargo minyak. Sebanyak 90% pasokan minyak Negeri Beruang Merah ke Benua Biru akan dihentikan.
Sementara itu, kendati menyadari hal tersebut akan menyulitkan negara-negara Eropa yang selama ini bergantung pada minyak Rusia, Uni Eropa masih yakin mampu mencari substitusi minyak Rusia tersebut sehingga dampaknya terhadap ekonomi dapat diminimalkan.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Krisis Energi Eropa Makin Ngeri, 5 Negara "Teriak"