
Kanselir Austria Sebut Embargo Minyak Rusia Menyakitkan

Jakarta, CNBC Indonesia - Keputusan embargo minyak Rusia akan menimbulkan kesulitan baik bagi negara-negara Uni Eropa maupun Moskow.
Hal tersebut diungkapkan Kanselir Austria Karl Nehammer pada pertemuan Dewan Eropa di Brussels, Selasa (31/5/2022).
"Keputusan untuk memberlakukan embargo minyak adalah tindakan yang tentu akan menyakitkan bagi negara-negara anggota. Tetapi Anda harus realistis, rasa sakit yang kami derita tidak seberapa dibandingkan dengan apa yang harus ditanggung oleh rakyat Ukraina," katanya, dikutip CNN International.
Adapun, para pemimpin negara-negara anggota UE pada hari Senin sepakat untuk melarang sebagian besar impor minyak Rusia sebagai bagian dari paket sanksi keenam terhadap Moskow. Adapun, embargo gas tidak akan dimasukkan dalam paket sanksi baru ini.
"Sifat gas sangat berbeda dari minyak dalam hal keamanan pasokan," katanya. "Jauh lebih mudah untuk mengompensasi minyak dengan tidak menggunakan minyak Rusia."
Perjanjian tersebut akan melarang 90% impor minyak Rusia pada akhir tahun ini.
Minyak Rusia yang dikirim oleh kapal tanker akan dilarang, sementara pengecualian akan dibuat untuk segmen selatan pipa Druzhba, yang menyumbang 10% dari impor minyak Rusia.
Segmen pipa utara melayani Polandia dan Jerman, yang telah menyetujui embargo. Bagian selatan terhubung ke Hungaria, Slovakia, dan Republik Ceko.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Akhirnya! Rencana Embargo Minyak Rusia Temui Titik Terang