Pandu Sjahrir: Kejatuhan Kripto Mirip Krisis Moneter 1998

chd, CNBC Indonesia
Senin, 30/05/2022 16:11 WIB
Foto: Ilustrasi Bitcoin (Photo by André François McKenzie on Unsplash)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang bulan Mei 2022, pasar kripto dihantam sentimen negatif yang pada akhirnya semakin menekan kinerja aset kripto secara keseluruhan, termasuk koin-koin idaman seperti Bitcoin.

Puncaknya yakni kejatuhan dua koin digital (token) besutan Terra yakni Terra Luna (LUNA) dan TerraUSD (UST) pun semakin memperparah tekanan pasar kripto dan pada akhirnya membuat kripto mengalami crash parah.

Di Bitcoin, dari awal Mei hingga perdagangan Jumat pekan lalu, harganya pun ambruk hingga 27,38%, dari sebelumnya di kisaran level US$ 38.000 menjadi kisaran level US$ 28.000, menurut data dari CoinMarketCap pada Jumat pekan lalu.


Pada hari ini, Senin (30/5/2022), Bitcoin berhasil rebound dan melesat 5,52% ke level psikologisnya di US$ 30.000 atau tepatnya di level US$ 30.660,84 per keping (Rp 446.334.042 per keping).

Meski berhasil rebound, tetapi Bitcoin masih diperdagangkan di kisaran ketat antara level US$ 29.000-US$ 30.000.

Sumber: CoinMarketCap
Bitcoin

Sejatinya, pergerakan Bitcoin memang sudah cenderung menurun sejak awal tahun ini, di mana Bitcoin cenderung sulit untuk kembali menembus level rekor tertinggi sepanjang masanya yang tercipta pada November 2021, yakni di kisaran level US$ 69.000.

Harga yang tak kunjung pulih diperparah oleh kondisi pedagang kripto yang masih dalam mode risk-off setelah mengalami pengembalian negatif hampir sembilan minggu berturut-turut.

Sementara untuk dua token Terra yakni LUNA dan UST, nasibnya pun lebih parah. Meski pada hari ini kembali pulih dan menghijau , tetapi keduanya masih jauh dari level psikologis US$ 1.

Di token LUNA, dari awal Mei hingga Jumat pekan lalu, harganya sudah anjlok hingga 100%, di mana pada awal Mei lalu masih di kisaran harga US$ 80, pada Jumat pekan lalu harganya hanya mencapai kisaran US$ 0,000124, menurut data dari CoinMarketCap.

Pada Senin hari ini, LUNA mulai kembali pulih dan melesat 69,34% ke level US$ 0,0001492 per keping (Rp 2,17 per keping). Meski berhasil pulih, tetapi harganya masih sangat jauh dari US$ 1.

Sumber: CoinMarketCap
Terra Luna (LUNA)

Sebagai informasi, saat diterbitkan pertama kali nilainya US$ 0,8 per koin dan sempat mencapai harga tertinggi sepanjang masa sebesar US$ 119,55 per koin pada April lalu. Bahkan pernah menjadi salah satu aset kripto dengan kapitalisasi pasar besar senilai US$ 40 miliar.

Sedangkan sister coin-nya yang merupakan stablecoin di ekosistem Terra yakni UST pun bernasib sama, di mana harganya ambruk parah hingga 96,34%, dari awal Mei lalu masih di kisaran US$ 1, pada Jumat lalu hanya seharga US$ 0,03667, berdasarkan data dari CoinMarketCap.

Meski pada hari ini berhasil pulih, tetapi UST masih jauh dari level US$ 1. Pada Senin hari ini, harga UST melonjak 13,85% ke level US$ 0.03143 per keping (Rp 458 per keping).

Sumber: CoinMarketCap
TerraUSD (UST)

LUNA punya peran yang vital untuk menstabilkan harga UST dan mengurangi volatilitas pasar. Saat UST turun sedikit, maka LUNA akan dibakar sebagai cara harga bisa stabil.

UST menjadi satu-satunya stablecoin berkapitalisasi pasar jumbo yang tidak memiliki aset yang mem-backing-nya seperti stablecoin lain dan hanya bergantung pada arbitrase pasar.

Seperti stablecoin umumnya, UST dipatok pada rasio 1 banding 1 (1:1) dengan dolar. Adapun untuk mencetak satu UST baru perlu menghancurkan satu LUNA.

Diketahui runtuhnya proyek Terra menyebabkan kerugian gabungan sekitar US$ 60 miliar (Rp 876 triliun) antara UST dan LUNA. Awal bulan ini, UST anjlok di bawah patokan US$ 1, yang memicu aksi jual mata uang kripto.

Meskipun harganya hancur lebur, sejumlah analis masih percaya jika Terra akan bangkit. Dilansir dari analytics insight, harga Terra kemungkinan akan kembali mendekati US$ 1 pada akhir 2022 kemudian meningkat menjadi US$ 3 pada 2023 dan US$ 5 pada 2025.

Namun, perlu adanya token dan blockchain baru jika ingin LUNA dan UST bisa kembali pulih.


(dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: OJK Awasi Ketat Kripto, Fokus pada Aktivitas Domestik

Pages