
Pandu Sjahrir: Kejatuhan Kripto Mirip Krisis Moneter 1998

Apa yang sempat terjadi pada pasar mata uang kripto dikatakan mirip seperti apa yang terjadi pada Krisis 1998. Hal ini dianalogikan oleh Pandu Sjahrir dalam kanal Youtube miliknya beberapa waktu lali.
Pada medio tersebut, terjadi aliran dana yang dikenal dengan istilah great run on the bank. Tidak ada yang tahu pasti siapa aktor di balik kejadian ini. Yang pasti, mata uang yang tidak disenilaikan (peg) pada saat itu berguguran.
"Jadi, seperti 98 waktu itu krisis, ada yang di-peg ada yang enggak. Yang enggak ini yang diserang," terang Pandu yang juga merupakan bos Electrum sekaligus keponakan Luhut Binsar Panjaitan tersebut.
Masalahnya adalah, UST di pasar kripto memiliki kapitalisasi pasar atau market cap yang besar. Sehingga, ketika goyah, pasar kripto runtuh, termasuk Luna dan bitcoin.
Seperti diketahui, ketiga kripto itu punya andil dalam crash yang sempat terjadi. Pasalnya, ketiganya memang saling terkait.
Hal ini setidaknya disampaikan oleh CEO dari platform manajemen aset kripto NOBI, Lawrence Samantha, dalam Youtube Channel Pandu Sjahrir.
Basis atau underlying kripto ada dua. Pertama, mata uang dollar Amerika Serikat (AS). Underlying tradisional ini tidak masalah di kondisi saat ini.
Kedua, underlying berupa algortimic stable token. Underlying terakhir ini yang menjadi basis Luna, yang secara tidak langsung turut mempengaruhi underlying UST.
"Luna ini ada harganya? Beberapa waktu lalu, ada. Satu UST bisa ditukar dengan luna setara senilai US$ 1," terang Lawrence dikutip Selasa (17/5).
Sedang, di balik Luna, ada lembaga bernama Luna Foundation Guard alias LFG. Berhubung kripto juga memiliki unsur kepercayaan, LFG menambah bitcoin sebagai cadangan atawa reserve yang nantinya membantu memberikan jaminan. Nilai UST pekan lalu jatuh. Inilah awal kejatuhan pasar kripto secara sistemik.
Organisasi nirlaba berbasis di Singapura yang dirancang untuk mempertahankan harga UST, yakni Luna Foundation Guard (LFG) merilis pernyataan pada Senin (16/5/2022) yang mendokumentasikan bagaimana LFG mencairkan kripto senilai jutaan dolar dalam upayanya untuk memulihkan kejatuhan UST.
Dalam laporan yang dirilis, LFG mengatakan telah mentransfer lebih dari 50.000 bitcoin untuk diperdagangkan dengan rekanan pada 8 Mei, karena harga UST awalnya mulai merosot.
Dikatakan bahwa dana tersebut digunakan untuk mengeksekusi on-chain swap dan mentransfer BTC ke rekanan sehingga memungkinkan mereka memasuki perdagangan dengan Foundation dalam ukuran besar dan dalam waktu singkat.
Pada Kamis pekan lalu 12 Mei, LFG mengatakan 30.000 Bitcoin dari cadangannya dijual oleh Terraform Labs, perusahaan asli di belakang Terra, sebagaimana hal ini dilakukan dalam upaya terakhir untuk mempertahankan UST.
LFG juga mengatakan bahwa dana ini akan digunakan untuk mengkompensasi sisa pengguna UST, utamanya para pemegang terkecil terlebih dahulu.
Total, LFG mencatat bahwa cadangan Bitcoin-nya hampir habis dari sekitar 80.000 BTC menjadi 313 BTC. Aset yang tersisa, yang sebagian besar terdiri dari koin digital (token) UST dan LUNA yang jatuh, tampaknya akan digunakan untuk dana kompensasi kepada investor yang terdampak dari jatuhnya dua token tersebut.
(dhf)