Tambang Besar Segera Beroperasi, Harga Tembaga Terkoreksi

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Rabu, 25/05/2022 11:59 WIB
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Las Bambas, salah satu tambang terbesar di dunia, akan segera kembali beroperasi maksimal setelah ada kemajuan dialog dengan penduduk setempat yang memblokade tambang. Hal ini membuat harga tembaga terkoreksi jelang siang hari ini.

Pada Rabu (25/5/2022) pukul 11:30 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 9.470/ton, turun 0,15% dibandingkan harga penutupan kemarin.


"Kami bergerak maju memikirkan negara secara luas, demi kebaikan proyek pertambangan yang saat ini ditutup," Edison Vargas, pemimpin komunitas penduduk Fuerabamba mengatakan dikutip Reuters (25/5/2022).

Fuerabamba adalah daerah penduduk yang tergusur untuk pembangunan tambang Las Bambas, tambang tembaga milik China.

Fuerabamba, Huancuire dan empat komunitas lain di pinggiran Las Bambas berkumpul bersama dalam satu komunitas. Mereka menuduh tambang tidak menghormati semua komitmennya dengan masing-masing kelompok. Aksi mogok mereka membuat produksi ditangguhkan.

Produksi tambang yang ditangguhkan dapat membuat pasokan di pasar. Pasalnya, Las Bambas berkontribusi dalam memasok 2% tembaga di dunia dan 1% dari PDB Peru.

Peru adalah negara penghasil tembaga terbesar ketiga di dunia. Pada tahun 2021, produksi tembaga di Peru mencapai 30.000 ton atau sama dengan 10% produksi dunia.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Investasi Yang Bisa Dilirik Saat Perang & Suku Bunga Ditahan