Omicron Menggila, Harga Tembaga Merana

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
27 December 2021 12:05
Indonesia lewat PT Indonesia Alumunium (Inalum) menguasai 51% saham PT Freeport Indonesia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, melakukan kunjungan kerja ke tambang Freeport di Timika, Papua pada 2-3 Mei 2019.

Dalam acara, Jonan mengunjungi tambang emas legendaris milik Freeport Indonesia, yaitu Grasberg, yang lokasinya 4.285 meter di atas permukaan laut.

Tambang Grasberg ini akan habis kandungan mineralnya dan berhenti beroperasi pada pertengahan 2019 ini. Sebagai gantinya, produksi meas, perak, dan tembaga Freeport akan mengandalkan tambang bawah tanah yang lokasinya di bawah Grasberg.

Dalam kunjungan tersebut, Jonan didampingi Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas, Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin, serta sejumlah pejabat Kementerian ESDM.

Perjalanan menuju Grasberg dilakukan menggunakan bus khusus, dan sempat disambung dengan menggunakan kereta gantung atau disebut tram yang mengantarkan hingga ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut, dan disambung dengan bus lagi hingga ke puncak Grasberg.

Cuaca gerimis serta oksigen yang tipis menyambut kedatangan Jonan dan rombongan di lokasi puncak Grasberg.

Dalam kunjungannya Jonan mengatakan, tantangan saat ini adalah membuat operasional Freeport terus berjalan dengan baik, dan produksi, keselamatan kerja, serta lingkungan dapat terjaga dengan baik.

Jonan meminta agar tidak ada hambatan dalam pengelolaan tambang Freeport pasca pengambilalihan 51% saham oleh Inalum.

Jonan juga meminta agar ke depan peranan Freeport terhadap masyarakat Papua makin besar, lewat pembangunan sarana dan prasarana seperti sekolah serta rumah sakit atau puskesmas. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tembaga dunia tertekan penyebaran varian COVID-19 yang terus meluas dan menginfeksi lebih dari 100 negara.

Akhir pekan lalu, harga tembaga dunia tercatat US$ 9.568/ton, turun 0,46% dibandingkan hari sebelumnya.

TembagaSumber: Investing

Varian COVID-19 (Coronavirus Disease) Omicron sudah terdeteksi di 115 negara menurut laporan Kementerian Kesehatan pada Minggu (26/12/2021). Akibatnya negara-negara kembali menerapkan protocol kesehatan ketat. Hal ini berpotensi membuat roda ekonomi kembali terganggu.

Infeksi yang semakin meluas membuat investor lebih berhati-hati dalam melakukan keputusan investasi. Tingkat penyebaran Omicron yang tinggi membuat tingkat kasus harian COVID-19 di dunia kembali meningkat, bahkan minggu ini sempat terjadi rekor lonjakan kasus harian baru tertinggi.

Rekor-rekor kasus harian baru COVID-19 terus terukir di negara-negara yang terinfeksi Omicron. Inggris kembali melaporkan adanya rekor kasus COVID-19 harian lagi pada Jumat (24/12/2021), yakni mencapai 122.186 kasus baru, meningkat dari 119.789 kasus pada Kamis (23/12/2021).

Sementara di Portugal melaporkan 12.943 kasus yang merupakan rekor tertinggi sejak 29 Januari 2021 lalu. Prancis mencatatkan penambahan kasus harian sebesar 104.611 kasus. Ini pertama kalinya Perancis mencatatkan kasus baru harian sebesar 100.000 kasus sejak pandemi menginfeksi negara itu.

China melaporkan kenaikan harian tertinggi kasus COVID-19 lokal dalam 21 bulan. China mendeteksi 155 kasus yang ditularkan di dalam negeri per Sabtu (25/12/2021). Jumlah itu mengalami kenaikan sebesar 75 kasus dari hari sebelumnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor dari Chile Terbang, Harga Tembaga Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular