Corona Bangkit di China, Harga Tembaga Terpangkas

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
29 December 2021 16:05
Indonesia lewat PT Indonesia Alumunium (Inalum) menguasai 51% saham PT Freeport Indonesia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, melakukan kunjungan kerja ke tambang Freeport di Timika, Papua pada 2-3 Mei 2019.

Dalam acara, Jonan mengunjungi tambang emas legendaris milik Freeport Indonesia, yaitu Grasberg, yang lokasinya 4.285 meter di atas permukaan laut.

Tambang Grasberg ini akan habis kandungan mineralnya dan berhenti beroperasi pada pertengahan 2019 ini. Sebagai gantinya, produksi meas, perak, dan tembaga Freeport akan mengandalkan tambang bawah tanah yang lokasinya di bawah Grasberg.

Dalam kunjungan tersebut, Jonan didampingi Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas, Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin, serta sejumlah pejabat Kementerian ESDM.

Perjalanan menuju Grasberg dilakukan menggunakan bus khusus, dan sempat disambung dengan menggunakan kereta gantung atau disebut tram yang mengantarkan hingga ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut, dan disambung dengan bus lagi hingga ke puncak Grasberg.

Cuaca gerimis serta oksigen yang tipis menyambut kedatangan Jonan dan rombongan di lokasi puncak Grasberg.

Dalam kunjungannya Jonan mengatakan, tantangan saat ini adalah membuat operasional Freeport terus berjalan dengan baik, dan produksi, keselamatan kerja, serta lingkungan dapat terjaga dengan baik.

Jonan meminta agar tidak ada hambatan dalam pengelolaan tambang Freeport pasca pengambilalihan 51% saham oleh Inalum.

Jonan juga meminta agar ke depan peranan Freeport terhadap masyarakat Papua makin besar, lewat pembangunan sarana dan prasarana seperti sekolah serta rumah sakit atau puskesmas. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi China bertumbuh dengan kecepatan moderat pada bulan Desember. Namun, kemorosotan di sektor properti mengaburkan prospek permintaan tembaga dalam jangka pendek.

Di waktu yang bersamaan, China kemungkinan akan menambah stimulus untuk menstabilkan pertumbuhan ekonomi tahun depan. Perbankan diatur untuk menggunakan stimulus tersebut untuk menambah likuiditas. Kebijakan moneter ini juga akan didukung oleh kebijakan fiskal yang dikeluarkan Kementerian terkait.

Kebijakan untuk menopang ekonomi China mendapat tantangan dari penyebaran virus COVID-19 yang kembali melonjak. Mengutip Worldometers, China melaporkan 209 kasus COVID-19 kemarin. Ada 2.275 kasus aktif dengan 12 kasus kritis.

China makin memperluas penguncian (lockdown) akibat COVID-19. Ratusan ribu orang kini 'dikurung' di kota Yan'an, Provinsi Shaanxi, China utara.

Kasus di Yan'an diperkirakan terkait Xi'an, hotspot COVID-19 China saat ini. Yan'an berada di provinsi yang sama dengan Xi'an, sekitar 300 kilometer.

Xi'an sebelumnya telah dikunci sejak 23 Desember hingga saat ini. Itu menjadi lockdown terbesar China, setelah Wuhan, di Provinsi Hubei, di 2019.

China adalah negara yang memiliki strategi nol kasus COVID-19. Pembatasan, tes massal hingga lockdown tak segan diambil pemerintah Xi Jinping.

Posisi terakhir tembaga bursa berjangka Shanghai (ShFE) di CNY 148.430/ton pada perdagangan Senin (27/12/2021). Turun 0,09% dibanding harga sebelumnya.

TembagaSumber: Investing

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor dari Chile Terbang, Harga Tembaga Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular