
Viral Warga China Teriak Bakal Mati Kelaparan karena Lockdown

Jakarta, CNBC Indonesia - China kini melakukan penguncian (lockdown) di kota Xi'an, Provinsi Shaanxi. Penguncian dilakukan karena kenaikan kasus Covid-19 di kota tersebut.
Bagaimana tidak, dari data Senin (27/12/2021) misalnya, China melaporkan 182 kasus transmisi lokal dari 209 kasus baru. Namun mayoritas berada di Xi'an.
Warga diminta tetap tinggal di rumah. Bisnis pun ditutup di kota dengan populasi 13 juta orang.
Namun, penguncian ini rupanya membawa dampak ke warga. Viral di platform media sosial setempat, sejumlah warga meminta bantuan untuk memperoleh makanan dan kebutuhan pokok lainnya.
"Aku akan mati kelaparan," tulis salah seorang pengguna Weibo dikutip AFP, Rabu (29/12/2021).
"Tidak ada makanan, kompleks perumahan saya tidak akan membiarkan saya kelar dan saya akan kehabisan mie instan, tolong bantu."
Hal sama juga ditulis oleh pengguna Weibo lain. Keadaan, disebut tidak baik-baik saja.
"Aku tidak ingin mendengar berita lagi tentang bagaimana semuanya baik-baik saja," kata netizen lain.
"Jadi bagaimana jika persediaan begitu melimpah, tapi tidak ada gunanya jika Anda tidak benar-benar memberikannya kepada orang-orang."
Sebenarnya Xi'an sudah dikunci sejak 23 Desember. Rekaman video CCTV menunjukkan bagaimana penduduk bermasker mengantri untuk diuji di jalan-jalan dan pusat olahraga.
Petugas dengan hazmat juga wara-wiri. Ada pula penyemperotan jalan-jalan dengan disinfektan. Mahasiswa juga dilarang meninggalkan asrama universitas kecuali diperlukan.
Sementara itu, pihak berwenang mengatakan pasokan stabil meski dikontrol ketat. Namun, warga mengatakan manajemen yang kacau di beberapa komunitas memang terjadi dan membuat harganya lebih tinggi dari normal.
"Saya tidak pernah mengalami kekurangan pasokan," kata seorang warga bernama Wei.
"Komunitas memberi tahu kami tentang penguncian sebelum itu terjadi, jadi saya berhasil menyimpannya (pasokan)."
Sementara itu di Xianyang, kota terdekat berpenduduk empat juta dengan sekitar selusin kasus, Palang Merah setempat mengimbau masyarakat untuk mengumpulkan sumbangan tunai. Ini untuk konsumsi dan permintaan akan alat pelindung diri, yang saat ini sangat besar.
Terbaru China juga mengunci kota di dekat Xi'an yakni Yan'an. Meski kasus Covid-19 cenderung lebih sedikit dibanding negara lainnya, tapi China menerapkan kontrol yang ketat.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Tak Enak Dari China, Kasus Covid Bergejala Meledak!