Gawat! Dow Futures Anjlok 1% Lebih, Ada Apa?

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
19 May 2022 18:25
Final numbers for the Dow Jones industrial average are displayed after the close of trading on the floor of the New York Stock Exchange (NYSE) in Manhattan in New York, U.S., October 11, 2018. REUTERS/Brendan McDermid
Foto: Dow Jones (REUTERS/Brendan McDermid)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) kompak bergerak melemah pada perdagangan Kamis (19/5/2022), setelah indeks Dow Jones mengalami penurunan terbesar harian sejak 2020.

Kontrak futures indeks Dow Jones turun 430 poin atau 1,4%. Hal serupa terjadi pada indeks S&P 500 dan Nasdaq merosot yang masing-masing sebesar 1,5% dan 1,7%.

"Ini pagi yang suram karena saham jatuh cukup tajam hampir di setiap wilayah. Ledakan dari Walmart/Target memberikan warna yang sangat negatif, menjauhkan stabilitas sederhana yang disaksikan di pasar pada Kamis hingga Selasa," tulis Adam Crisafulli Vital Knowledge yang dikutip dari CNBC International.

Pada Rabu (18/5), indeks Dow Jones anjlok lebih dari 1.100 poin dan menandai aksi jual terburuknya selama hampir dua tahun. Indeks S&P 500 juga kesulitan dan mengalami hari terburuknya sejak Juni 2020 karena kehilangan 4%, sedangkan Nasdaq merosot 4,7%.

Penurunan tersebut dipicu oleh laporan kinerja keuangan dari Target dan Walmart yang menunjukkan harga bahan bakar yang lebih tinggi dan permintaan konsumen yang tertahan, sehingga merugikan pendapatan di tengah inflasi yang masih panas dalam beberapa dekade.

Investor masih menunggu musim rilis kinerja keuangan hari ini, di antaranya dari BJ's Wholesale, Kohl's, Applied Materials, dan Ross.

Mengekor penurunan pada bursa saham Wall Street kemarin, bursa saham di Jepang, Korea Selatan, dan Eropa juga anjlok.

Bursa saham telah berada di bawah tekanan di sepanjang tahun ini, di mana kekhawatiran akan melonjaknya inflasi dan kenaikan suku bunga acuan telah memicu aksi jual aset berisiko seperti ekuitas.

"Ini melanjutkan narasi bahwa...kita akan mengalami penurunan yang berarti tahun ini dalam saham-saham sebelum kita menemukan titik terendah," tutur Ketua Investasi Global Mitra Guggenheim Scott Minerd.

Selain itu, rilis data ekonomi dari klaim pengangguran juga dijadwalkan akan dirilis pada pagi hari ini waktu setempat.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gara-gara Netflix Dow Jones Runtuh, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular