
Dow Futures Kompak Melemah Jelang Rilis Laporan Keuangan

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) kompak bergerak melemah pada perdagangan Senin (25/4/2022), di mana investor mempertimbangkan kemungkinan adanya kenaikan suku bunga acuan.
Investor juga bersiap untuk musim rilis kinerja keuangan pekan ini, yang akan dihiasi oleh emiten teknologi besar seperti Amazon dan Apple.
Kontrak futures indeks Dow Jones melemah 247 poin atau 0,7%. Hal serupa terjadi pada indeks S&P 500 dan Nasdaq terkoreksi yang masing-masing sebesar 0,8% dan 0,7%.
Pergerakan tersebut terjadi setelah aksi jual pada Jumat (22/4) pekan lalu, di mana indeks Dow Jones mengalami penurunan harian terburuk sejak Oktober 2020. Indeks S&P 500 merosot lebih dari 2% dan menjadi koreksi terbesar harian sejak Maret.
Semua indeks berakhir melemah pekan lalu, di mana indeks Dow Jones anjlok 1,9% secara mingguan dan berada pada zona negatif selama empat pekan beruntun. Indeks S&P 500 dan Nasdaq terkoreksi yang masing-masing sebesar 2,8% dan 3,8% secara mingguan.
Investor di Wall Street juga bersiap untuk pekan tersibuk dari musim rilis kinerja keuangan, di mana sekitar 160 perusahaan dari indeks S&P 500 diperkirakan akan melaporkan neraca keuangannya pekan ini.
"Telah terjadi kerusakan parah di banyak area pasar, sementara uang diputar ke dalam persepsi 'pertahanan' dan bahkan perusahaan dengan pertumbuhan mega pada kapitalisasi pasar sekarang melemah, sementara perusahaan-perusahaan dengan momentum rendah menunjukkan tren turun," kata Kepala Analis Pasar BTIG Jonathan Krinsky dikutip dari CNBC International.
Semua perhatian juga tertuju pada neraca keuangan dari emiten teknologi, seperti Amazon, Apple, Alphabet, Meta Platforms, dan Microsoft.
Disusul oleh Coca-Cola yang dijadwalkan akan merilis neraca keuangan sebelum perdagangan dibuka hari ini. Activision, Blizzard, Otis, Whirlpool, dan Zions Bancorp juga akan merilis kinerja keuangannya hari ini.
Investor juga akan mengamati Twitter yang dilaporkan sedang memeriksa kembali tawaran Elon Musk setelah investor miliarder tersebut mengungkapkan bahwa akan mendanai senilai US$ 46,5 miliar, jika melansir laporan Wall Street Journal.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gara-gara Netflix Dow Jones Runtuh, Kok Bisa?