Gegara RI Setop Ekspor CPO, Harga CPO Hari Ini Lompat 3,6%!

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
25 April 2022 10:31
Kelapa sawit

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) melonjak di sesi pembukaan perdagangan pada hari ini, Senin (25/4/2022), setelah pemerintah Indonesia melarang ekspor. Bagaimana tren ke depan?

Mengacu pada data kepada Refinitiv, pukul 09:45 WIB harga CPO dibanderol di level MYR 6.584/ton atau melonjak 3,60%.

Dengan begitu, harga CPO berhasil membukukan kenaikan sebanyak 61,83% secara tahunan, tapi masih drop 1,75% secara mingguan.

Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, menilai harga CPO hari ini akan menguji titik resistance di MYR 6.392/ton, penembusan di atas titik resistance akan menyebabkan kenaikan ke titik target MYR 6.548/ton.

Namun, jika harga CPO menembus di bawah titik support yang berada di MYR 6.260/ton, maka akan menunjukkan tren turun ke kisaran MYR 5.966-6.104/ton.

CPO 25 AprilSumber: Refinitiv

Pasar minyak nabati dunia memang sedang diterpa berbagai sentimen kurang sedap. Perang antara Rusia-Ukraina telah menghambat rantai pasokan minyak biji bunga matahari.

Belum lagi krisis tenaga kerja terjadi di Malaysia karena mereka bergantung pada 80% tenaga kerja asing untuk memproduksi CPO. Adanya krisis cuaca juga menyebabkan kekeringan di perkebunan Amerika Selatan sehingga pasokan minyak kedelai juga terhambat.

Kini ditambah lagi dengan larangan ekspor minyak sawit Indonesia pada pekan lalu yang telah mengejutkan pasar minyak nabati global.

Minyak kelapa sawit adalah minyak nabati yang paling banyak digunakan di dunia dan digunakan dalam pembuatan banyak produk termasuk biskuit, margarin, deterjen, dan cokelat.

Minyak sawit sejauh ini merupakan minyak nabati yang paling banyak diproduksi, dikonsumsi dan diperdagangkan di dunia, dan menyumbang sekitar 40% dari pasokan empat minyak nabati paling populer: minyak sawit, minyak kedelai, minyak lobak (canola) dan biji bunga matahari.

Indonesia adalah produsen, eksportir dan konsumen utama minyak sawit, menyumbang sekitar 60% dari total pasokan. Malaysia adalah pemasok terbesar kedua dengan sekitar 25% dari pangsa pasokan global.

India merupakan importir utama minyak sawit, sementara China, Pakistan, Bangladesh, Mesir dan Kenya adalah pembeli utama lainnya.

Pada Jumat (22/4/2022), Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) resmi melarang ekspor CPO dan produk minyak goreng mulai 28 April mendatang.

"Dalam rapat tersebut telah saya putuskan pemerintah melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng," kata Jokowi.

Kebijakan ini diambil menyusul polemik kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng di pasar yang terindikasi adanya aktivitas mafia.

Seberapa pentingkah ekspor CPO terhadap ekonomi Indonesia? Mari simak di halaman selanjutnya. 

Melansir situs resmi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Direktur Eksekutif GAPKI, Muktri Sardjono mengungkapkan bahwa peranan sawit sangatlah penting dalam perdagangan ekspor Indonesia.

Ekspor sawit dan produk turunannya mencapai US$ 35,5 miliar sepanjang 2021 yang menempatkannya sebagai penghasil devisa.

Bahkan pada pekan lalu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono juga telah mengumumkan adanya surplus pada neraca perdagangan Indonesia senilai US$ 4,53 miliar yang ditopang oleh kinerja ekspor yang tumbuh lebih tinggi sebesar 44,36% (yoy) dibandingkan impor yang tumbuh 30,85% (yoy).

Menurut Margo, komoditas utama penyumbang surplus dagang selama Maret 2022 adalah berasal dari bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati serta besi dan baja.

Ekspor lemak dan minyak hewani/nabati yang didominasi CPO menembus US$ 3,07 miliar atau naik 27% dibandingkan bulan Februari. Secara akumulatif, ekspor lemak dan minyak hewani/nabati adalah US$ 7,91 miliar atau naik 13,7%.

Apabila ekspor CPO diberhentikan, maka kemungkinan pendapatan pada neraca perdagangan Indonesia akan berkurang pada bulan selanjutnya. Tidak hanya itu, harga minyak nabati global akan terancam melonjak karena persediaan CPO, minyak biji bunga matahari dan minyak kedelai terbatas ketersediaannya.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular