
Gegara RI Setop Ekspor CPO, Harga CPO Hari Ini Lompat 3,6%!

Melansir situs resmi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Direktur Eksekutif GAPKI, Muktri Sardjono mengungkapkan bahwa peranan sawit sangatlah penting dalam perdagangan ekspor Indonesia.
Ekspor sawit dan produk turunannya mencapai US$ 35,5 miliar sepanjang 2021 yang menempatkannya sebagai penghasil devisa.
Bahkan pada pekan lalu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono juga telah mengumumkan adanya surplus pada neraca perdagangan Indonesia senilai US$ 4,53 miliar yang ditopang oleh kinerja ekspor yang tumbuh lebih tinggi sebesar 44,36% (yoy) dibandingkan impor yang tumbuh 30,85% (yoy).
Menurut Margo, komoditas utama penyumbang surplus dagang selama Maret 2022 adalah berasal dari bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati serta besi dan baja.
Ekspor lemak dan minyak hewani/nabati yang didominasi CPO menembus US$ 3,07 miliar atau naik 27% dibandingkan bulan Februari. Secara akumulatif, ekspor lemak dan minyak hewani/nabati adalah US$ 7,91 miliar atau naik 13,7%.
Apabila ekspor CPO diberhentikan, maka kemungkinan pendapatan pada neraca perdagangan Indonesia akan berkurang pada bulan selanjutnya. Tidak hanya itu, harga minyak nabati global akan terancam melonjak karena persediaan CPO, minyak biji bunga matahari dan minyak kedelai terbatas ketersediaannya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/vap)[Gambas:Video CNBC]
