Analisis

Saham Naik 712%, Bisnis Metaverse WIRG Sudah Cuan?

Tim Riset, CNBC Indonesia
19 April 2022 17:50
Seremoni Virtual Pencatatan Perdana Saham PT WIR ASIA Tbk. (Kode Saham: WIRG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Tangkapan layar Indonesia Stock Exchange)
Foto: Seremoni Virtual Pencatatan Perdana Saham PT WIR ASIA Tbk. (Kode Saham: WIRG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Tangkapan layar Indonesia Stock Exchange)

AR&Co sebagai 'Backbone'

Dalam menjalankan usahanya, WIRG ditopang oleh 3 anak usaha melalui penyertaan langsung, yakni PT Are Teknologi Kreasi (ATK), PT Tiga Akar Mimpi (TAM), dan PT Vatar Media Raya (VMR).

Sementara, WIRG memiliki 7 anak usaha melalui penyertaan tidak langsung, baik via ATK (1 anak usaha), TAM (4 anak usaha), dan VMR (2 anak usaha).

Khusus ATK, anak usaha WIRG ini memiliki lini usaha solution for brands dengan nama AR& Co.

AR&Co mulai dikembangkan sejak pada tahun 2009 oleh PT Wirya Inovasi dan dialihkan kepada WIRG dan Perusahaan Anak sejak tahun 2011. AR&Co berfokus dalam mengembangkan solusi AR yang disesuaikan dengan kebutuhan klien dari berbagai sektor.

Lebih lanjut, AR&Co menyediakan jasa dalam membangun teknologi digital reality dengan fokus kepada aplikasi atau perangkat lunak (software) yaitu termasuk di dalamnya Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Artificial Intelligence (AI) "dengan tujuan membantu klien memberikan pengalaman interaktif terhadap konsumen atas produk-produk yang ditawarkan klien ke masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan."

Nah, pada tahun 2015, WIRG mendirikan ATK dalam tujuan untuk mengembangkan bisnis dan fokus pada usaha lebih dalam.

Menurut penjelasan manajemen WIRG dalam prospektus, AR&Co berfungsi sebagai pusat riset dan pengembangan atau backbone dari WIR Group.

Ini lantaran "unit teknologi lainnya dapat menggunakan teknologi yang sudah dikembangkan AR&Co dan dapat memasuki lebih banyak segmen usaha di berbagai sektor seperti perdagangan, media, gaming, kesehatan, pendidikan, keuangan, transportasi, dan pertanian."

Saat ini, AR&Co telah menyelesaikan berbagai proyek berskala global di lebih dari 20 negara seperti di Malaysia (AR Property App), Spanyol (AR Education Book Series), Vietnam (AR using Consumer Packaging), Nigeria (AR app for Presidential Campaign).

Adapun, di Tanah Air sendiri WIRG pernah membuka AR Interactive Booth untuk BTS X Tokopedia dan bekerja sama dengan Microsoft dalam mendemonstrasikan teknologi AR Glasses.

Pihak WIRG bilang, sebagai salah satu perusahaan yang memperkenalkan teknologi ini di Asia Tenggara, perseroan telah mengembangkan perpustakaan solusi yang besar dan beberapa diantaranya telah berhasil dipatenkan di HAKI, dan didaftarkan di World IP Organization melalui skema PCT.

"Tidak berhenti sampai disini, berbagai teknologi dan inovasi berbasis augmented reality terus dieksplor seperti penggunaan Motion Sensors hingga aplikasi Neuro-detect," beber manajemen.

Melalui AR&Co sebagai developer, WIRG juga mengembangkan aplikasi gaming MINAR yang juga merupakan perusahaan anak dari perseroan yaitu MNR.

MINAR menerapkan Augmented Reality yang menggabungkan dunia nyata dengan dunia maya pada game yang memungkinkan pemain game untuk berinteraksi secara nyata melalui aplikasi game tersebut.

Selain AR&CO, seperti sedikit disinggung di atas, anak usaha WIRG lainnya memiliki fokus, mulai dari jasa media dan iklan digital (DAV Kiosk) sampai jaringan toko ritel virtual (Mind Stores).

Lebih jauh, AR&Co menghasilkan arus pendapatan secara Business-to-Business (B2B) dengan mengembangkan aplikasi AR untuk perangkat fixed maupun mobile bagi klien korporasi di mana saat ini AR&Co juga mulai menawarkan skema bagi hasil untuk menghasilkan pendapatan berulang.

Sementara, MindStores dan DAV membangun ekosistem perdagangan (commerce) yang mempertemukan mitra perusahaan dengan konsumen, sehingga menghasilkan arus pendapatan dari komisi atas penjualan, penempatan iklan dan juga komisi sebagai gerbang pembayaran.

"Ke depannya, perseroan berpotensi memanfaatkan berbagai jenis data dari hasil berinteraksi dan bertansaksi di dalam ekosistem, baik DAV, maupun MindStores," jelas manajemen.

Singkatnya, WIRG menerapkan model bisnis SAAS atawa "Software as a Service". Maksudnya, perseroan menyediakan layanan berupa pengembangan aplikasi yang memungkinkan untuk klien gunakan, dan kelola tanpa kompleksitas membangun semuanya dari awal.

"Hal ini memberikan kemampuan beradaptasi yang tinggi dalam berbagai sektor komersial," kata WIRG.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(adf)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular