Analisis

Saham Naik 712%, Bisnis Metaverse WIRG Sudah Cuan?

Tim Riset, CNBC Indonesia
19 April 2022 17:50
Seremoni Virtual Pencatatan Perdana Saham PT WIR ASIA Tbk. (Kode Saham: WIRG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Tangkapan layar Indonesia Stock Exchange)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten yang bergerak di bisnis jasa teknologi augmented reality (AR) atawa dunia virtual (metaverse), PT WIR Asia Tbk (WIRG), terus melonjak tinggi. Sejak awal debut pada 4 April 2022, saham WIRG sudah meroket 712%.

Mengacu pada data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada penutupan Selasa (19/4/2022), saham WIRG melesat 22,97% ke harga Rp 1.365/unit dengan nilai transaksi Rp 689,77 miliar. Dengan ini, sejak resmi melantai di bursa, saham WIRG konsisten ditutup di zona hijau.

Kenaikan harga saham WIRG pada hari ini terjadi usai pihak BEI membuka suspensi (penghentian sementara) perdagangan saham tersebut. Asal tahu saja, saham WIRG 'digembok' bursa pada Senin kemarin (18/4) lantaran terjadinya lonjakan harga yang signifikan.

Dalam penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) pada 4 April, WIRG menawarkan saham di harga Rp 168/unit dan meraih dana segar Rp 431,89 miliar.

Saham WIRG sendiri mencuri perhatian sejak awal debut lantaran sebagian sahamnya dipegang oleh nama-nama terkenal, mulai dari putri presiden RI ke-4 Gus Dur Yenny Wahid sampai para petinggi perusahaan energi PT Indika Energy Tbk (INDY).

Lantas, bagaimana dengan rapor keuangan emiten ini?

Mengacu pada prospektus IPO WIRG, pendapatan perseroan konsolidasian dalam periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2021 meningkat 25,08% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 348,06 miliar.

Menurut penjelasan manajemen, "peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh pulihnya perekonomian selepas pandemi sehingga klien mulai mengeluarkan budget untuk kegiatan promosi dan mengembangkan usaha melalui pengembangan aplikasi".

Selain itu, "dengan perseroan berekspansi pada segmen market Business to Consumers (B2C) dari yang sebelumnya lebih banyak berfokus di segmen market Business to Business (B2B), segmen penjualan produk retail termasuk PPOB (Payment Point Online Bank) di periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2021 mengalami peningkatan sebesar 20,0% secara yoy".

Rinciannya, penjualan voucher pulsa dan listrik menjadi andalan perusahaan dengan menyumbang Rp 236,27 miliar atau setara dengan 67,9% dari total pendapatan WIRG per 31 Juli 2021.

Peningkatan penjualan voucher tersebut dikarenakan bertambahnya basis pengguna yang secara aktif melakukan transaksi di dalam platform milik WIRG, Mind Store.

Kemudian, pengembangan aplikasi perangkat lunak berkontribusi sebesar Rp 62,41 miliar atau 17,9%. Peningkatan ini karena seiring pulihnya perekonomian selepas pandemi COVID-19, proyek dan klien WIRG mengalami peningkatan.

Selanjutnya, iklan media digital sebesar Rp 20,05 miliar (5,8%), konsultasi merek Rp 24,08 miliar (6,9%), dan pendapatan komisi Rp 5,23 miliar (1,5%).

Adapun, laba tahun berjalan WIRG per 31 Juli 2021 turun signifikan sebesar 54,51% yoy menjadi Rp 8,64 miliar. Penurunan laba tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan beban operasional, pajak kini dan terdapat beban provisi kerugian ekspektasi piutang yang membebani kinerja WIRG.

Sementara, apabila menilik kinerja periode 11 bulan yang berakhir pada 30 November 2021, Pendapatan bersih WIRG per 30 November 2021 adalah sebesar Rp 554,51 miliar atau meningkat 34,7% dibandingkan periode yang sama 2020 sebesar Rp 411,61 miliar.

Berdasarkan penjelasan pihak WIRG, peningkatan tersebut top line terutama disebabkan oleh meningkatnya penjualan produk retail termasuk PPOB yang terus bertahan menjadi kontributor utama terhadap pendapatan secara keseluruhan.

Lebih detail, kenaikan tersebut juga didorong dengan meningkatnya segmen pengembangan aplikasi perangkat dan segmen komisi yang meningkat masing-masing sebesar 55,8% dan 422,3% secara yoy.

Dari sisi bottom line, laba usaha WIRG per 30 November 2021 tumbuh 24,5% yoy menjadi RP 26,66 miliar.

Tumbuhnya laba usaha WIRG tersebut seiring dengan bertambahnya pendapatan perseroan. Namun, hal tersebut "diimbangi dengan kenaikan beban penjualan dan pemasaran serta beban umum dan administrasi yang cukup signifikan sehingga peningkatan laba usaha tidak sebesar peningkatan pada pendapatan."

AR&Co sebagai 'Backbone'

Dalam menjalankan usahanya, WIRG ditopang oleh 3 anak usaha melalui penyertaan langsung, yakni PT Are Teknologi Kreasi (ATK), PT Tiga Akar Mimpi (TAM), dan PT Vatar Media Raya (VMR).

Sementara, WIRG memiliki 7 anak usaha melalui penyertaan tidak langsung, baik via ATK (1 anak usaha), TAM (4 anak usaha), dan VMR (2 anak usaha).

Khusus ATK, anak usaha WIRG ini memiliki lini usaha solution for brands dengan nama AR& Co.

AR&Co mulai dikembangkan sejak pada tahun 2009 oleh PT Wirya Inovasi dan dialihkan kepada WIRG dan Perusahaan Anak sejak tahun 2011. AR&Co berfokus dalam mengembangkan solusi AR yang disesuaikan dengan kebutuhan klien dari berbagai sektor.

Lebih lanjut, AR&Co menyediakan jasa dalam membangun teknologi digital reality dengan fokus kepada aplikasi atau perangkat lunak (software) yaitu termasuk di dalamnya Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Artificial Intelligence (AI) "dengan tujuan membantu klien memberikan pengalaman interaktif terhadap konsumen atas produk-produk yang ditawarkan klien ke masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan."

Nah, pada tahun 2015, WIRG mendirikan ATK dalam tujuan untuk mengembangkan bisnis dan fokus pada usaha lebih dalam.

Menurut penjelasan manajemen WIRG dalam prospektus, AR&Co berfungsi sebagai pusat riset dan pengembangan atau backbone dari WIR Group.

Ini lantaran "unit teknologi lainnya dapat menggunakan teknologi yang sudah dikembangkan AR&Co dan dapat memasuki lebih banyak segmen usaha di berbagai sektor seperti perdagangan, media, gaming, kesehatan, pendidikan, keuangan, transportasi, dan pertanian."

Saat ini, AR&Co telah menyelesaikan berbagai proyek berskala global di lebih dari 20 negara seperti di Malaysia (AR Property App), Spanyol (AR Education Book Series), Vietnam (AR using Consumer Packaging), Nigeria (AR app for Presidential Campaign).

Adapun, di Tanah Air sendiri WIRG pernah membuka AR Interactive Booth untuk BTS X Tokopedia dan bekerja sama dengan Microsoft dalam mendemonstrasikan teknologi AR Glasses.

Pihak WIRG bilang, sebagai salah satu perusahaan yang memperkenalkan teknologi ini di Asia Tenggara, perseroan telah mengembangkan perpustakaan solusi yang besar dan beberapa diantaranya telah berhasil dipatenkan di HAKI, dan didaftarkan di World IP Organization melalui skema PCT.

"Tidak berhenti sampai disini, berbagai teknologi dan inovasi berbasis augmented reality terus dieksplor seperti penggunaan Motion Sensors hingga aplikasi Neuro-detect," beber manajemen.

Melalui AR&Co sebagai developer, WIRG juga mengembangkan aplikasi gaming MINAR yang juga merupakan perusahaan anak dari perseroan yaitu MNR.

MINAR menerapkan Augmented Reality yang menggabungkan dunia nyata dengan dunia maya pada game yang memungkinkan pemain game untuk berinteraksi secara nyata melalui aplikasi game tersebut.

Selain AR&CO, seperti sedikit disinggung di atas, anak usaha WIRG lainnya memiliki fokus, mulai dari jasa media dan iklan digital (DAV Kiosk) sampai jaringan toko ritel virtual (Mind Stores).

Lebih jauh, AR&Co menghasilkan arus pendapatan secara Business-to-Business (B2B) dengan mengembangkan aplikasi AR untuk perangkat fixed maupun mobile bagi klien korporasi di mana saat ini AR&Co juga mulai menawarkan skema bagi hasil untuk menghasilkan pendapatan berulang.

Sementara, MindStores dan DAV membangun ekosistem perdagangan (commerce) yang mempertemukan mitra perusahaan dengan konsumen, sehingga menghasilkan arus pendapatan dari komisi atas penjualan, penempatan iklan dan juga komisi sebagai gerbang pembayaran.

"Ke depannya, perseroan berpotensi memanfaatkan berbagai jenis data dari hasil berinteraksi dan bertansaksi di dalam ekosistem, baik DAV, maupun MindStores," jelas manajemen.

Singkatnya, WIRG menerapkan model bisnis SAAS atawa "Software as a Service". Maksudnya, perseroan menyediakan layanan berupa pengembangan aplikasi yang memungkinkan untuk klien gunakan, dan kelola tanpa kompleksitas membangun semuanya dari awal.

"Hal ini memberikan kemampuan beradaptasi yang tinggi dalam berbagai sektor komersial," kata WIRG.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular