Tarik Nafas! Saham WIRG Kena ARB, Setelah Dibawa Terbang

Market - adf, CNBC Indonesia
21 April 2022 10:33
Seremoni Virtual Pencatatan Perdana Saham PT WIR ASIA Tbk. (Kode Saham: WIRG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Tangkapan layar Indonesia Stock Exchange) Foto: Seremoni Virtual Pencatatan Perdana Saham PT WIR ASIA Tbk. (Kode Saham: WIRG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Tangkapan layar Indonesia Stock Exchange)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten teknologi augmented reality (AR) atawa dunia virtual (metaverse), PT WIR Asia Tbk (WIRG) amblas hingga batas auto rejection bawah (ARB) 7% pada lanjutan sesi I perdagangan Kamis (21/4/2022).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham WIRG anjlok 6,72% ke Rp 1.250/unit dengan nilai transaksi Rp 138,35 miliar dan volume perdagangan 108,15 juta saham.

Rabu kemarin (20/4), harga saham WIRG ditutup turun 1,83%. Alhasil, penurunan dalam dua hari belakangan sekaligus menghentikan reli kenaikan saham WIRG sejak debut perdana di bursa pada 4 April 2022.

Sejak awal resmi melakukan penawaran saham perdana (IPO) di harga Rp 168/unit, saham WIRG memang tampil 'perkasa' dengan sempat menembus batas auto rejection atas (ARA) selama 7 hari perdagangan beruntun.

Bahkan, pihak BEI sempat melakukan suspensi (penghentian sementara) perdagangan saham WIRG pada Senin (18/4) lantaran terjadinya lonjakan harga yang signifikan.

Praktis, sejak awal 'manggung', harga saham WIRG sudah meroket 644,05%.

Asal tahu saja, dalam IPO ini, WIRG menawarkan saham di harga Rp 168/unit dan meraih dana segar Rp 431,89 miliar.

Saham WIRG sendiri mencuri perhatian sejak awal debut lantaran sebagian sahamnya dipegang oleh nama-nama terkenal, mulai dari putri presiden RI ke-4 Gus Dur Yenny Wahid, pengusaha Pieter Tanuri, sampai para petinggi perusahaan energi PT Indika Energy Tbk (INDY).

Kabar teranyar, WIR Asia menjelaskan, perusahaan ingin menggarap teknologi metaverse untuk mengembangkan potensi lokal.

Menurut Chief Marketing Office Wir Asia Gupta Sitorus, sebelum terjun ke pengembangan dunia metaverse, Wir Asia sudah terlebih dulu bergerak di bidang AR (Augmented Reality), VR (Virtual Reality) dan AI (Artificial Intelligence) sejak 2009. Pada bidang itu, Wir Asia telah menyelesaikan lebih dari seribu proyek untuk korporasi dan beragam pelaku industri dari 20 negara lebih.

"Kegiatan usaha utama WIR Group melalui Anak Usaha yaitu menyediakan jasa teknologi berbasis AR dengan menggabungkan teknologi VR, AI, Internet of Things (IoT) dan teknologi pendukung lainnya seperti Blockchain dan mechatronics sebagai sarana untuk menghasilkan ide dan produk yang memungkinkan interaksi antara dunia virtual dan dunia nyata yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing konsumen," kata Gupta kepada CNBC Indonesia, Selasa (19/4/2022).

Keberhasilan perusahaan mengembangkan AI, VR, dan IoT membuatnya yakin terjun ke ranah metaverse. Menurut Gupta, metaverse yang dibangun perusahaan akan menitikberatkan pada kepentingan bangsa dan negara.

"Kami juga akan mengedepankan potensi-potensi Indonesia agar bisa dijangkau lebih luas oleh seluruh masyarakat melalui akses digital. Sektor yang akan menempati metaverse tentunya perlu dilihat dari kesiapan sektor itu sendiri dalam mengadopsi teknologi digital dan tentunya akan memperkaya ekosistem yang dibangun," tuturnya.

WIRG berharap ke depannya platform metaverse yang sedang dibuat bisa menjadi bagian dari ekosistem platform metaverse yang lebih besar dan disejajarkan dengan platform negara-negara lain.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Fakta Menarik Saham WIRG & NETV Milik Keponakan Soeharto


(adf/adf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading