Jelang Musim Rilis Kinerja Keuangan, Dow Jones Dibuka Mixed

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
18 April 2022 21:13
In this photo provided by the New York Stock Exchange, trader Americo Brunetti works on the floor, Thursday, March 25, 2021. Stocks are wobbling in afternoon trading Thursday as a slide in technology companies is being offset by gains for banks as bond yields stabilize.(Courtney Crow/New York Stock Exchange via AP)
Foto: AP/Courtney Crow

Jakarta,CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada pembukaan perdagangan Senin (18/4/2022), di tengah antisipasi pemodal atas rilis kinerja emiten di Negeri Sam tersebut.

Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 123 poin (+0,4%) pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan selang 30 menit menjadi 16,96 poin (+0,05%) ke 34.468,19. Namun, S&P 500 surut 0,88 poin (-0,02%) ke 4.391,71 dan Nasdaq turun 30,95 poin (-0,23%) ke 13.320,13.

Bank of melaporkan penurunan laba bersih sebesar 13% per kuartal I-2022 tetapi harga sahamnya melompat 2,8%. Saham perbankan lain juga menguat, di mana JPMorgan Chase dan Wells Fargo masing-masing tumbuh lebih dari 1%.

Saham teknologi juga akan merilis kinerja keuangan pekan ini, di antaranya Netflix (Selasa), Tesla (Rabu) dan Snap (Kamis). United Airlines, American Airlines dan Alaska Air juga akan merilis kinerjanya pekan ini, berbarengan dengan IBM, Procter and Gamble, Dow Inc, dan American Express.

Investor memantau sejauh mana inflasi yang tinggi, sebesar 8,5% bulan lalu atau tertinggi sejak Desember 1981 bakal mempengaruhi proyeksi laba bersih emiten-emiten tersebut pada akhir tahun ini.

"Pertaruhannya akan panjang antara inflasi moderat yang mendasari menjadi laju yang bisa diterima tanpa menekan pertumbuhan permintaan secara signifikan," tutur analis 22V Research Gerard MacDonell dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Musim rilis kinerja keuangan telah dimulai dengan awal yang baik, di mana sebanyak 81,5% perusahaan yang menjadi konstituen indeks S&P 500 melaporkan laba bersih di atas ekspektasi, jika mengacu kepada data FactSet.

Menurut analis FactSet bahwa kinerja keuangan kuartal I-2022 akan melonjak sebanyak 5,3% dibandingkan kuartal sebelumnya, ketika semua perusahaan indeks S&P 500 telah selesai merilis kinerja keuangannya.

Meskipun beberapa perusahaan melaporkan hasil pendapatan yang lebih baik dari perkiraan pada pekan lalu, para investor melakukan aksi jual karena mereka khawatir tingkat inflasi yang lebih tinggi dapat menekan prospek musim rilis kinerja keuangan.

Pekan lalu, indeks S&P 500 turun 2,13% dan menjadi pekan kedua beruntun di zona negatif. Hal yang serupa terjadi pada indeks Nasdaq anjlok 2,63% dan indeks Dow Jones merosot 0,8% secara mingguan. Bursa saham AS pada hari Jumat (15/4) pekan lalu ditutup karena libur untuk memperingati Jumat Agung.

Di sisi lain, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun yang menjadi acuan pasar mencapai titik tertinggi selama tiga tahun di 2,884%, sehingga sempat membebani bursa saham pekan lalu. Namun pekan ini penguatan imbal hasil tersebut tidak begitu mencemaskan.

Investor juga akan mengamati bagaimana performa saham Twitter di perdagangan hari ini, di mana Twitter pada hari Jumat (15/4) telah mengumumkan bahwa mereka mengadopsi hak pemegang saham berdurasi terbatas, yang sering disebut dengan 'pil racun'.

Langkah tersebut dilakukan setelah miliarder Elon Musk menawarkan untuk membeli perusahaannya senilai US$43 miliar. Saham Twitter dibuka melesat 2,7%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gara-gara Netflix Dow Jones Runtuh, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular