Investor Masih Cerna Inflasi AS, Dow Futures kompak Menguat
Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Rabu (13/4/2022), di mana investor masih mengevaluasi data inflasi di Maret.
Kontrak futures indeks Dow Jones naik 155 poin atau menguat 0,3%. Hal serupa terjadi pada indeks S&P 500 dan Nasdaq yang menguat masing-masing sebesar 0,4% dan 0,5%.
Kemarin, data inflasi menunjukkan Indeks Harga Konsumen (IHK) melonjak 8,5% di bulan Maret dari tahun sebelumnya dan menjadi level tertinggi sejak 1981, serta meningkatkan potensi kebijakan moneter yang lebih ketat dari bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed). IHK inti di 0,3% sedikit di bawah ekspektasi pasar.
"Menurut saya inflasi telah mencapai puncak. Jika tidak, kita sedang berada di proses menuju puncak," tutur Kepala Investasi Mitra Global Scott Minerd Guggenheim dikutip dari CNBC International.
Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun mencapai titik tertinggi selama tiga tahun, sempat mencapai 2,82% sebelum turun ke 2,75%.
Investor masih menunggu musim rilis kinerja keuangan hari ini yang akan dilaporkan oleh JPMorgan dan Delta Airlines.
Setelah reli pada hari sebelumnya, mayoritas indeks saham berakhir di zona negatif kemarin. Indeks Dow Jones anjlok 87,72 poin atau melemah 0,26% ke level 34.220,36. Hal yang serupa terjadi pada indeks S&P 500 yang melemah 0,34% ke 4.397,45 dan Nasdaq terkoreksi 0,30% ke 13.371,57.
Tujuh sektor berakhir di zona negatif yang dipimpin oleh sektor keuangan. Sektor teknologi juga kesulitan, di mana saham Microsoft dan Meta ditutup melemah 1%, Saham Nvidia anjlok 1,9% dan saham Advanced Micro Devices merosot 2,3%, melanjutkan penurunannya di industri semikonduktor.
Harga minyak dunia melonjak, di mana China telah melonggarkan pembatasan kegiatan karena Covid-19 yang dapat meningkatkan permintaan pada minyak dunia. Harga minyak acuan internasional Brent melesat 6,26% ke US$104,64/barel dan jenis West Texas Intermediate lompat 6,69% ke US$100,60/barel.
Pergerakan tersebut mengerek saham energi naik, di mana saham Marathon Oil and Occidental Petroleum mengakhiri hari melonjak yang masing-masing sebesar 4,2% dan 2,1%.
Selain itu, indeks dolar AS naik 0,39% hingga mencapai level 100,332 dan menjadi level tertinggi sejak Mei 2020. Emas dunia juga melesat 1,43% dan berada di US$1.976,1.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/aaf)