
Bunga Obligasi Naik, Kamu Juga Bakal Rasain Dampaknya!

Adalah tugas bank sentral untuk menjaga inflasi agar tidak terlampau tinggi. Sebab, inflasi yang terlalu 'panas' akan merusak prospek pertumbuhan ekonomi.
Seberapa pun penghasilan masyarakat bertambah, akan tergerus oleh inflasi. Untuk mendapatkan barang dan jasa yang sama butuh uang yang lebih tinggi esok hari ketimbang hari ini. Sama saja bohong, tidak ada penambahan kesejahteraan, tidak ada pertumbuhan ekonomi.
Untuk itu, bank sentral dunia mulai mengubah posisi kebijakan (stance) dari sangat akomodatif dengan suku bunga serendah-rendahnya menjadi lebih ketat dengan kenaikan suku bunga. Dengan kenaikan suku bunga diharapkan ekspansi dunia usaha dan rumah tangga akan melambat, permintaan berkurang, inflasi pun terkendali.
Mari lagi-lagi ambil contoh di AS. Bulan lalu, bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin menjadi 0,25-0,5%.
Namun, ini bukan yang terakhir. Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan Ketua Jerome 'Jay' Powell dan rekan bakal mendongrak Federal Funds Rate sebanyak 2,5 poin persentase pada tahun ini. Jika terwujud, maka akan menjadi yang pertama sejak 1994.
"Dengan pernyataan dari para pejabat The Fed serta tekanan inflasi yang semakin nyata, kami memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan masing-masing 50 basis poin pada Mei, Juni, dan Juli," sebut James Knightly, Chief International Economist ING, seperti dikutip dari Reuters.
Halaman Selanjutnya -- Bunga Obligasi Meninggi
(aji/aji)