Perang Ukraina Bikin Ekonomi Asia Goyang, Termasuk RI?

Tim Riset, CNBC Indonesia
11 April 2022 17:50
Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam jip di Perkebunan sawit di kawasan Candali Bogor, Jawa Barat, Senin (13/9/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam jip di Perkebunan sawit di kawasan Candali Bogor, Jawa Barat, Senin (13/9/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jika sebagian besar negara Asia pertumbuhannya terpangkas, Fitch malah menaikkan prediksi pertumbuhan ekonomi Malaysia menjadi 5,6% dari semula 5,5%.

Optimisme ini merupakan cerminan dari kenaikan harga produk minyak bumi dan kelapa sawit yang menguntungkan Malaysia, yang mana akan membantu perkuatan kondisi fiskal dan neraca dagang.

Australia juga merupakan negara yang diperkirakan mendapat keuntungan lebih akibat meroketnya harga energi dan komoditas. Fitch memprediksi GDP Australia berada di angka 4,4%, naik dari proyeksi awal di level 4,3%.

Meski sama-sama berada dalam bisnis jual beli hasil bumi seperti Malaysia dan Australia, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak dipangkas maupun dinaikkan. Fitch memprediksi ekonomi Indonesia tahun 2022 dapat tumbuh 4,4%. 

Hal ini salah satunya karena meski Indonesia merupakan eksportir komoditas utama yang harganya melonjak, di sisi lain Indonesia juga harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk mengimpor minyak bumi.

Revisi Pertumbuhan Ekonomi AsiaFoto: Fitch
Revisi Pertumbuhan Ekonomi Asia

TIM RISET CNBC INDONESIA 

(vap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular