
Ini Ramalan Terbaru dari Fitch Rating Soal Ekonomi RI, Suram?

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga pemeringkat Internasional Fitch baru saja mengeluarkan proyeksi ekonomi terbaru. Untuk Indonesia diperkirakan pertumbuhan ekonomi 2021 bisa mencapai 3,2%, lebih rendah dari yang diperkirakan pemerintah.
Dalam laporan Fitch yang diterima CNBC Indonesia, Selasa (23/11/2021), faktor pendorong pemulihan ekonomi adalah peningkatan mobilitas masyarakat dan masih tingginya harga komoditas internasional.
"Aktivitas ekonomi di Indonesia mulai pulih secara bertahap setelah lonjakan kuat Covid-19 dari Juni hingga Agustus yang membatasi permintaan domestik. Fitch memperkirakan PDB riil akan tumbuh sebesar 3,2% pada tahun 2021," tulis laporan tersebut.
Pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2021 mencapai 3,51% (year on year/yoy), tumbuh melambat jika dibandingkan dengan Kuartal II-2021 yang mencapai 7,07%. Keseluruhan tahun diperkirakan bisa mencapai 4%.
Sementara untuk tahun depan Fitch memperkirakan pertumbuhan ekonomi yang amat tinggi, yaitu 6,8%. Proyeksi tersebut tentu jauh lebih tinggi dari yang diasumsikan pemerintah dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2022, yaitu 5,2%.
"Kami memperkirakan pertumbuhan akan meningkat menjadi 6,8% pada tahun 2022, dengan risiko utama terkait dengan evolusi pandemi," jelasnya.
Akhir tahun ini memang menjadi tantangan besar bagi pemerintah dalam pengendalian covid. Seperti yang terjadi sebelumnya, lonjakan covid muncul ketika masa liburan. Sehingga kebijakan pengetatan mobilitas terpaksa diambil.
Bila tidak ada lonjakan dan percepatan vaksinasi terus dilakukan, maka ekonomi Indonesia ke depan bisa stabil di level 6%.
"Setelah itu, kami memperkirakan pertumbuhan akan tetap sekitar 6% selama beberapa tahun ke depan, karena kesenjangan output negatif dari pandemi ditutup secara bertahap. Pertumbuhan juga harus mendapat dorongan dari penerapan Omnibus Law Penciptaan Lapangan Kerja, yang disahkan sekitar setahun lalu, yang bertujuan untuk mengurangi hambatan investasi yang sudah berlangsung lama," paparnya.
(mij/dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekonomi AS 2021 Melesat 5,7% Tertinggi Sejak 1984