
Utang Rusia Rp 8,6 T Mau Jatuh Tempo! Bisa Bayar, Mr Putin?

Seiring dengan diberlakukannya sanksi terhadap Rusia, cadangan mata uang asing yang dipegang oleh bank sentral Rusia di lembaga keuangan AS dibekukan. Namun Departemen Keuangan AS telah mengizinkan pemerintah Rusia menggunakan dana tersebut untuk melakukan pembayaran kupon obligasi valas.
"Pembayaran telah diizinkan untuk mencegah gangguan pada pasar keuangan AS dan Eropa, Beberapa pembayaran obligasi pertama juga relatif kecil, karena pembayarannya akan semakin besar, ini adalah kesempatan yang tepat untuk memaksa Rusia mengambil keputusan yang lebih sulit" kata juru bicara Departemen Keuangan AS, seperti diberitakan Reuters.
Ini adalah perihal yang serius bagi Rusia, Memulihkan diri dari default bisa menjadi proses yang lambat dan rumit karena Rusia sedang diisolasi dari sistem keuangan global. Terlebih lagi, jika Moskow juga terus berupaya membayar utang dalam rubel, hal ini semakin mendevaluasi mata uang, serta memikul beban inflasi bagi konsumen Rusia.
Jika tekanan dan sanksi terus berlanjut, maka reputasi Rusia di pasar keuangan akan ternoda hal ini akan menekan peringkat kredit Rusia dan mendorong tingkat pinjaman yang dibayarkan pemerintah dan perusahaan Rusia. Rusia diprediksi akan menemukan bunga yang terbatas saat berikutnya mencoba meminjam dana dari pasar internasional
Sekalipun perang berakhir dan sanksi dicabut sejauh mana perusahaan dan investor asing bersedia terlibat kembali dengan ekonomi Rusia?
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)[Gambas:Video CNBC]