Rusia Kena Sanksi Tambahan, Bursa Eropa Kompak Merah!

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
06 April 2022 14:40
FILE PHOTO: Traders work at their desks in front of the German share price index, DAX board, at the stock exchange in Frankfurt, Germany February 28, 2017. REUTERS/Staff/Remote/File Photo
Foto: REUTERS/Staff/Remote

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa di sesi awal perdagangan kompak melemah pada hari ini, Rabu (6/4/2022), di mana komentar hawkish pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) (Federal Reserve/The Fed) dan sanksi ekonomi lebih lanjut terhadap Rusia menjadi sentimen kurang baik di pasar.

Indeks Stoxx 600 di awal sesi bergerak turun 0,3% ke level 462.95, di mana saham otomotif melemah 0,9% dan menjadi pemimpin penurunan. Sementara itu, saham makanan dan minuman naik 0,3%.

Indeks DAX Jerman terkoreksi 17,56 poin atau turun 0,12% ke 14.406,8 dan indeks CAC Prancis melemah 0,18% ke level 6.633,73.

Hal yang serupa terjadi pada indeks FTSE Inggris terkoreksi 0,2% ke 7.598,59.

Kemarin, Gubernur The Fed Lael Brainard mengatakan bahwa The Fed perlu mengurangi neraca dengan cepat dan menaikkan suku bunga acuan untuk menahan inflasi.

Komentar tersebut membuat bursa saham AS melemah dan mengerek imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun ke level tertingginya.

Selain itu, Presiden The Fed San Francisco Mary Daly mengatakan kepada Native American Finance Officers Association bahwa inflasi yang mencapai level tertinggi 40 tahun sama bahayanya dengan perumpamaan "tidak memiliki pekerjaan" dan meyakinkan kelompok tersebut bahwa The Fed siap untuk bertindak.

Investor global juga masih menunggu rincian sanksi internasional terbaru terhadap Rusia setelah muncul tuduhan pembunuhan warga sipil Ukraina di kota-kota yang direbut kembali dari pasukan Rusia.

Komisi Eropa pada Selasa (5/4) mengusulkan pelarangan batu bara Rusia sebagai bagian dari putaran sanksi berikutnya.

Kontrak berjangka (futures) indeks bursa AS bergerak stagnan di pra-pembukaan perdagangan, di mana investor masih menunggu rilis risalah pertemuan The Fed, yang diharapkan memberikan rincian lebih lanjut tentang rencana Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) untuk mengurangi neraca The Fed.

Sementara itu, bursa saham di Asia melemah hari ini, mengekor performa bursa saham AS, di mana saham emiten teknologi China merosot tajam.

UBS akan menggelar rapat umum tahunan hari ini. Selain itu, rilis Purchasing Mangers' Index (PMI) zona Eropa, penjualan ritel bulan Februari dan Maret akan dirilis juga hari ini waktu setempat.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mengekor Bursa Global, Bursa Eropa Dibuka Ceria!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular