Laporan Khas CNBC Indonesia

Rusia-Ukraina Perang, Indonesia Jadi Pelarian

Tim Riset CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
14 March 2022 13:12
Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia-Ukraina meletus pada pekan IV Februari 2022. Hingga saat ini, aksi yang disebut sebagai 'operasi militer' oleh Moskow itu masih berlanjut.

Perang adalah sebuah tragedi kemanusiaan. Per 10 Maret 2022, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) melaporkan ada 549 warga sipil Ukraina yang meninggal dunia. Dari jumlah tersebut, 26 di antara adalah anak-anak.

Di aspek ekonomi, perang pun menimbulkan dampak yang luar biasa. Investor di pasar keuangan memilih untuk bermain aman dan meninggalkan aset-aset berisiko. Sikap seperti ini yang membuat harga emas dan nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat, karena dua aset ini adalah contoh aset yang dianggap aman (safe haven assets). 

Namun di tengah sikap flight to quality tersebut, ternyata pelaku pasar (terutama investor asing) masih meminati aset-aset keuangan di Indonesia. Per 11 Maret 2022, investor asing membukukan beli bersih Rp 17,5 triliun di bursa saham Tanah Air.

Mengapa bisa begitu? Apakah yang membuat pasar keuangan Indonesia tetap seksi di tengah sentimen negatif perang di Ukraina? Apakah arus modal asing yang deras ini bisa bertahan lama?

Tim Riset CNBC Indonesia mencoba menjelaskan fenomena tersebut. Silakan klik di sini >> Rusia-Ukraina Perang, Indonesia Jadi Pelarian untuk menikmati Laporan Khas CNBC Indonesia.


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cuan.. Cuan.. Cuan! Harga Batu Bara Meroket 18%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular