
Sempat Melesat, Harga CPO Mulai Tergelincir

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) turun tipis pada hari ini, Selasa (1/3/2022). Maklum, kemarin harga CPO telah melonjak tajam.
Mengacu pada data kepada Refinitiv, pada pukul 08:30 WIB, harga CPO dibanderol di level MYR 6.299/ton atau turun 0,14%. Harga CPO berhasil membukukan kenaikan 7,71% secara mingguan dan 72,71% secara tahunan.
Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan harga CPO hari ini dapat menguji ulang titik resistance di MYR 6.488/ton, penembusan di atas titik resistance dapat menyebabkan kenaikan ke MYR 6.562/ton.
![]() |
Melansir Reuters, kemarin harga CPO melonjak tajam 6,4% yang menjadi kenaikan tertinggi harian dipicu oleh sanksi ekonomi yang diberikan Amerika Serikat (AS) dan negara Barat sehingga kecemasan akan terganggunya pasokan minyak nabati dunia meningkat. Tidak hanya itu, harga CPO acuan untuk periode pengiriman Mei di Bursa Malaysia Derivatives Exchange berakhir pada MYR 6.292/ton atau naik 5,46%. Kontrak spot harga CPO juga melonjak hingga 11,4% di MYR 7.473/ton.
Harga komoditas dunia naik lebih tinggi seperti minyak, biji-bijian, logam, dan minyak nabati setelah Rusia menempatkan nuklirnya dalam siaga tinggi dan negara-negara Barat memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia, termasuk memblokir beberapa bank Rusia dari system pembayaran global.
"Konflik yang sedang terjadi antara Rusia dan Ukraina telah memicu harga CPO naik dan tidak pernah terjadi sebelumnya," tutur Ketua Riset Sunvin Group di Mumbai Anilkumar Bagani dikutip dari Reuters.
India menggunakan minyak biji matahari karena harga CPO sedang mahal, tapi ketika Pelabuhan Ukraina ditutup karena konflik semakin kisruh di Ukraina maka India kembali menggunakan CPO untuk mengisi kekurangan permintaan untuk menyambut bulan suci Ramadhan.
Namun, harga CPO hari ini kembali turun tipis. Hal tersebut bisa dipicu oleh kenaikan ekspor minyak CPO Malaysia periode Februari yang naik 7,2% di 1.260.603 ton dari 1.176.416 ton jika mengacu kepada data Diler Kargo Intertek Testing Services pada Senin (28/2). Ekspor CPO Malaysia yang meningkat menjadi sentimen positif di tengah konflik Rusia dan Ukraina mengancam pasokan minyak nabati jenis biji matahari.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article DMO CPO Jadi 30%, Antara Konsumsi VS Energi