Mayday Mayday! Suku Bunga AS Bisa Naik 7 Kali

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
12 February 2022 11:37
Dollar-Rupiah
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jebloknya nilai tukar rupiah bisa menjadi awal bagi rentetan risiko besar yang dihadapi Indonesia.

Langkah The Fed kali ini jauh lebih agresif ketimbang normalisasi yang dilakukan pasca krisis finansial global 2008. Pada pertengahan 2013, The Fed mulai mewacanakan normalisasi kebijakan moneter dengan melakukan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE).

Tapering pada akhirnya dimulai awal 2014 dan selesai di bulan Oktober 2014. Setelahnya suku bunga baru dinaikkan pada Desember 2015. Artinya, ada jeda lebih dari satu tahun, begitu juga dengan pengurangan nilai neraca yang mulai dilakukan pada 2018.

Kali ini, The Fed sangat amat lebih agresif, tapering akan selesai pada bulan Maret dan berlanjut dengan kenaikan suku bunga serta pengurangan nilai neraca.

Di tahun 2013, The Fed mengumumkan tapering pada bulan Juni, dan berdampak pada pelemahan rupiah hingga tahun 2015 akibat terjadinya capital outflow dari pasar obligasi yang masif.

idrFoto: Refinitiv
idr

Di akhir Mei 2013, kurs rupiah berada di level Rp 9.790/US$ kemudian terus melemah hingga mencapai puncaknya pada 29 September 2015 menyentuh level terlemah Rp 14.730/US$, artinya terjadi pelemahan lebih dari 50%.

Jebloknya kinerja rupiah berdampak besar dan buruk bagi Indonesia. Inflasi menjadi meroket hingga ke atas 8%.

Inflasi yang tinggi pun memakan korban, daya beli masyarakat menurun yang pada akhirnya berdampak pada pelambatan pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, Bank Indonesia juga menaikkan suku bunga guna meredam gejolak rupiah serta capital outflow. Alhasil, ekspansi dunia usaha menjadi tersendat.

Di kuartal II-2014, produk domestik bruto (PDB) Indonesia tumbuh 4,94% (yoy). Untuk pertama kalinya sejak kuartal III-2009, Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi di bawah 5%. Setelahnya, PDB Indonesia sulit kembali ke atas 5%.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> 'Setan' Resesi Mulai Gentayangan Lagi

(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular