
Masih Pagi, Saham Bank Mini Sudah Kasih Cuan

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham bank mini dengan modal inti di bawah Rp 5 triliun beramai-ramai menguat di awal perdagangan sesi I hari ini, Senin (7/2/2022). Saham PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) memimpin kenaikan cukup signifikan.
Berikut kinerja saham emiten bank mini, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.58 WIB.
Bank Amar Indonesia (AMAR), naik 15,79%, ke Rp 770/unit
Bank Bumi Arta (BNBA), naik 7,80%, ke Rp 3.040/unit
Bank MNC Internasional (BABP), naik 5,11%, ke Rp 185/unit
Bank Ganesha (BGTG), naik 4,92%, ke Rp 256/unit
Bank Jago (ARTO), naik 4,04%, ke Rp 17.375/unit
Bank Raya Indonesia (AGRO), naik 2,29%, ke Rp 1.340/unit
Bank Oke Indonesia (DNAR), naik 2,11%, ke Rp 290/unit
Bank IBK Indonesia (AGRS), naik 1,85%, ke Rp 165/unit
Bank Victoria International (BVIC), naik 1,81%, ke Rp 169/unit
Bank QNB Indonesia (BKSW), naik 1,79%, ke Rp 171/unit
Bank Maspion Indonesia (BMAS), naik 1,71%, ke Rp 1.485/unit
Bank Multiarta Sentosa (MSAB), naik 1,14%, ke Rp 3.550/unit
Bank Aladin Syariah (BANK), naik 0,87%, ke Rp 2.310/unit
Bank Artha Graha Internasional (INPC), naik 0,87%, ke Rp 116/unit
Bank Capital Indonesia (BACA), naik 0,85%, ke Rp 238/unit
Bank Ina Perdana (BINA), naik 0,47%, ke Rp 4.270/unit
Saham AMAR memimpin kenaikan dengan melesat 15,79% ke Rp 770/unit. Dengan ini, saham AMAR sudah melesat selama 5 hari perdagangan beruntun.
Alhasil, dalam sepekan saham AMAR melejit 50,00%, sedangkan sejak awal tahun (ytd) melabung 95,88%.
berencana menambah modal melalui skema penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 5,78 miliar saham baru.
Berdasarkan perubahan prospektus yang terbit di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), bank yang berdomisili di Kota Surabaya ini menetapkan nilai nominal Rp 100 dalam rights issue ini, dengan harga pelaksanaan dipatok di hara Rp 173/saham.
HMETD akan dibagikan kepada para pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) perseroan pada tanggal 15 Februari 2022 di mana setiap pemilik 100 saham lama berhak atas 72 saham baru HMETD.
Perusahaan menjelaskan bahwa jumlah dana yang akan diterima Perseroan dari right issue ini sebesar Rp 1 triliun yang akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan sebagai tambahan modal kerja perseroan dalam rangka pemberian kredit kepada nasabah yang akan direalisasikan secara bertahap.
Tolaram Group Inc. adalah pemegang saham utama perseroan sekaligus pemegang saham pengendali perseroan yang memiliki 2.410 miliar saham atau 30% kepemilikan dalam perseroan. Tolaram menyatakan kesanggupannya dalam rights issue ini akan melaksanakan seluruh HMETD sesuai dengan porsi.
Di bawah saham AMAR, saham BNBA juga mencuat 7,80% ke Rp 3.040/unit. Dengan ini, dalam sepekan, saham BNBA terkerek naik 12,69%.
Tidak ketinggalan, saham BGTG dan ARTO juga masing-masing naik 4,92% dan 4,04% pagi ini.
Aksi korporasi berupa penambahan modal, seperti rights issue, dan penguatan ekosistem bisnis pada tahun ini diprediksi bisa menjadi katalis positif bagi sejumlah saham-saham bank mini.
Sebagaimana diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewajibkan bank untuk memiliki modal inti minimal Rp 2 triliun pada 2021 dan meningkat menjadi sebesar Rp 3 triliun per Desember 2022. Hal ini sesuai dengan tenggat waktu yang ditetapkan dalam Peraturan OJK (POJK) Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.
Sejumlah emiten bank mini sendiri sudah menyatakan komitmennya untuk memenuhi ketentuan modal inti Rp 3 triliun pada tahun ini. Untuk menyebut beberapa, ada PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR), PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP), PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), dan PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awal Tahun, Saham Bank Mini Ngacir Berjamaah