The Fed Effect Terasa Sampai Harga Karet!

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Kamis, 27/01/2022 12:54 WIB
Foto: Ilustrasi perkebunan karet di Nsuaem, Ghana. REUTERS / Zohra Bensemra

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet dunia jatuh pada perdagangan pagi ini setelah The Fed memberi sinyal kenaikan suku bunga akan segera terjadi. Ini meningkatkan kekhawatiran pemulihan ekonomi global yang lebih lambat.

Pada Kamis (27/1/2021) pukul 11:05 WIB harga karet berjangka Jepang tercatat JPY 235,8/kg, ambles 1,34% dibandingkan harga penutupan kemarin.


Dalam pembaruan kebijakan terbarunya, The Fed menandai kemungkinan akan menaikkan suku bunga AS pada bulan Maret. Sekaligus menegaskan kembali rencana untuk mengakhiri pembelian obligasi bulan Maret.

The Fed menaikkan suku bunga guna memerangi inflasi AS yang merajalela meski diyakini harga akan mulai turun tahun ini.

"Saya akan mengatakan bahwa komite berkeinginan untuk menaikkan suku bunga dana federal pada pertemuan Maret, dengan asumsi bahwa kondisinya sesuai untuk melakukannya," kata Ketua The Fed, Jerome Powell kepada wartawan seusai rapat FOMC, Rabu (26/1/2022) waktu setempat.

Harga karet juga tertekan karena penjualan ritel mobil AS diperkirakan turun pada Januari. Sebab berkurangnya manufaktur karena varian Omicron, kendala rantai pasokan dan inflasi global menyebabkan harga melonjak di tengah permintaan yang tinggi, konsultan JD Power dan LMC Automotive

Industri otomotif ada konsumen utama karet karena penggunaannya untuk ban. Sehingga jika industri ini lesu, permintaan akan karet pun berpotensi turun. Sehingga harga karet melemah.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi