Setelah Ambles 7%, Karet 'Balas Dendam' Naik Hampir 2%
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet dunia mencoba bangkit di tengah prospek ekonomi dunia yang lebih lemah.
Pada Rabu (26/1/2021) pukul 11.52 WIB harga karet berjangka Jepang tercatat JPY 237,8/kg, naik 1,97% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Investor mulai berburu membeli karet di harga yang murah setelah jatuh 7% dalam waktu tiga hari. Aksi beli investor ini mendorong harga karet menguat.
Selain itu harga karet Jepang berjangka juga terdorong kenaikan harga karet di bursa berjangka Shanghai (ShFE) yang menguat 0,7% menjadi CNY 238,5/kg.
Akan tetapi sentimen negatif masih membayangi gerak karet berjangka. Proyeksi IMF terhadap ekonomi dunia, AS, dan China yang lebih rendah mengaburkan prospek permintaan karet sebagai komoditas industri.
Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi perkiraan ekonomi global, AS, dan China menjadi lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.
Gita Gopinath, pejabat tinggi IMF mengatakan proyeksi pertumbuhan global tahun 2022 sebesar 4,4%, turun 0,5 basis point (bps) dari perkiraan sebelumnya. Ini karena penurunan proyeksi untuk AS dan China. Covid-19 dengan varian barunya masih jadi beban bagi pertumbuhan ekonomi global karena dampaknya yang sistemik.
Ekonomi AS diperkirakan tumbuh sebesar 4% pada tahun 2022 setelah tumbuh 5,6% pada tahun 2021. Proyeksi ini turun 1,2 bps dari perkiraan sebelumnya
Sementara IMF menurunkan proyeksi China sebesar 0,8 bps menjadi 4,8% pada tahun 2022 setelah pertumbuhan 8,1% pada tahun 2021.
(ras/ras)