
'Kiamat' Semikonduktor, Harga Karet Ikut Kendor

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet dunia jatuh 5% hanya dalam dua hari perdagangan. Kekhawatiran kendala rantai pasokan dunia yang berlanjut akan menghambat pemulihan produksi mobil.
Pada Senin (24/1/2021) pukul 15:23 WIB harga karet berjangka Jepang tercatat JPY 238,2/kg, turun 2,54% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Pertumbuhan ekonomi China diproyeksi akan melambat pada tahun 2022. Dari 8,1% yoy, ekonomi negeri panda itu diprediksi akan melorot 2,9 basis poin (bps) menjadi 5,2% yoy. Proyeksi ini membuat prospek permintaan karet dari industri menjadi terbenam.
Terlebih lagi Toyota Motor Corp mengurangi kapasitas produksi pada 11 pabrik yang berada di Jepang. Ini karena meningkatnya infeksi Covid-19 di antara para pegawai Toyota dan mereka yang bekerja di pemasok suku cadang buntut lonjakan kasus di Jepang.
Lonjakan kasus varian virus corona Omicron di Jepang telah terjadi sejak awal tahun. Kasus virus corona harian pada hari Kamis mencapai rekor 46.199 orang.
Masalah itu terjadi di tengah kekurangan semikonduktor yang telah membuat Toyota dengan terpaksa memperlambat produksi. Toyota memangkas rencana produksi bulan Januari 2022 sekitar 47.000 kendaraan.
Toyota memperkirakan akan gagal mencapai target tahunan yaitu memproduksi 9 juta kendaraan karena tidak kekurangan bahan semikonduktor.
Produksi mobil dari Toyota dapat mengurangi permintaan akan karet sebagai bahan baku utama ban. Saat permintaan berkurang, maka harga karet akan melemah.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjualan Mobil China Turun Nyaris 20%, Harga Karet Kendur