Mobil Listrik Ngetren di China, Harga Nikel Naik, RI Juara!

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Selasa, 11/01/2022 13:09 WIB
Foto: Morris Garages (MG) Motor Indonesia. CNBC Indonesia/Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia mampu bertahan di dekat level tertinggi dalam satu minggu. Ini karena dorongan dari permintaan kendaraan listrik terutama di China.

Pada Selasa (11/1/2021) harga nikel dunia dibuka di US$ 20.790, turun tipis 0,04% dibandingkan posisi kemarin.


Permintaan nikel untuk kendaraan listrik di China meningkat sehingga berdampak pada persediaan nikel yang semakin berkurang.

"Stok nikel di gudang LME sedang ditarik karena dapat digunakan untuk membuat nikel sulfat untuk baterai yang digunakan pada kendaraan listrik," kata analis ING Wenyu Yao.

Pembuat mobil global seperti Volkswagen, General Motors, Toyota Motor Corp, dan Tesla Inc sedang meningkatkan produksi kendaraan listrik di China. China sebagai pasar mobil terbesar di dunia, telah menetapkan target untuk mobil lsitrik, termasuk hibrida plug-in dan kendaraan sel bahan bakar hidrogen, menghasilkan 20% dari penjualan mobil pada tahun 2025.

Persediaan nikel di gudang bursa logam London (LME) turun di bawah level 100.000 ton. Pada 10 Januari 2021 persediaan tercatat 99.954 ton. Jumlah ini turun 62,23% ptp dari persediaan tertinggi tahun lalu.

Indonesia patut bersyukur karena dilimpahi sejumlah sumber daya energi dan tambang, termasuk nikel. Bahkan, 'harta karun' nikel Indonesia merupakan terbesar dibandingkan negara lainnya. Indonesia memiliki cadangan nikel sebesar 72 juta ton Ni (nikel).

Jumlah cadangan tersebut merupakan 52% dari total cadangan nikel dunia yang mencapai 139.419.000 ton Ni. Data tersebut berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2020 dalam booklet bertajuk "Peluang Investasi Nikel Indonesia" yang merupakan hasil olahan data dari USGS Januari 2020 dan Badan Geologi 2019.

Para penambang Indonesia diminta untuk meningkatkan kapasitas smelter untuk mengekspor nikel olahan karena larangan ekspor bijih nikel. Beberapa perusahaan produsen pun sudah diatur untuk meningkatkan produksi selama dua tahun ke depan.

Contohnya PT Antam Tbk yang hampir menyelesaikan smelter feronikel Haltim dengan kapasitas 13.500 ton per tahun. Dengan ekspansi smelter, Fitch memperkirakan neraca produksi nikel olahan Indonesia akan t surplus 568.000 ton pada tahun 2030.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Forum Industri Nikel Minta Kenaikan Tarif Royalti Dikaji Ulang